Tekstur yang lembut menjadikan dia lezat saat dimakan. Ditambah, harga yang murah dan tempat untuk membelinya pun terjangkau kala peminat ingin mencicipinya.
Ya, dialah Martabak Durian Samudera Pase. Dia sudah melegenda di tanah Serambi Mekah. Di tangan Almarhum M. Rasyid, pada tahun 1980-an martabak durian ini diracik sangat khas hingga masih hadir sampai sekarang dan diwarisi langsung kepada anaknya Amir Hamzah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Amir Hamzah bercerita, mulanya bisnis martabak itu dilakukan oleh ayahnya. Waktu itu, masih dijual disebuah kedai kecil kontruksi kayu. Martabak durian pun pertama kali ada di Aceh yang di racik ayahnya bernama M. Rasyid.
Setelah ayahnya meninggal, bisnis martabak durian langsung diambil alih olehnya. Dia terus mengembangkan martabak warisan orang tuanya dengan cita rasa yang khas dan bisa memanjakan siapapun yang memakannya.
"Sekitar tahun 1980 dulu. Ayah saya meracik martabak durian ini pertama kali di Aceh. Waktu itu harganya sangat murah yaitu Rp500 hingga 700 rupiah perbungkus dan kini hanya dibanderol Rp7000 perbungkus. Harga sekarangpun saya anggap murah dengan kondisi harga durian melambung," kata Amir kepada detikTravel, Sabtu (30/12/2017).
![]() |
Dia mengaku, dengan mempertahankan cita rasa yang telah ada menjadikan martabak tempatnya itu terus diburu oleh masyarakat berbagai daerah di Aceh termasuk Medan, Sumatera Utara.
"Saya terus menjaga cita rasa dan kualitas dari maratabak sendiri. Saya tidak mau mengecewakan pelanggan. Apapun bahannya tetap yang paling bagus saya beli untuk membuat martabak," ujarnya.
Dia menambahkan selama ini, buah durian lokal menjadi fokus utama untuk martabaknya. Jika tidak ada barang, baru mengambil dari Medan, Riau dan Palembang.
![]() |
"Ramai yang beli siapa saja yang melintas. Mereka beli untuk oleh-oleh dari Aceh. Kebanyakan ada dari Medan juga. Alhamdulillah, tiap hari ramai," tambahnya.
Nah, bagi masyarakat yang belum merasakan martabak Amir dan saat ini berada di Aceh. Marilah singgah ke tempatnya di Aceh Utara. Dipastikan tidak akan menyesal! (wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Hilangnya Si Penjaga Keselamatan, Ketika Museum Dirusak dan Dijarah
Mengenal Kereta Lambat yang Dinaiki Kim Jong Un ke China
10 Negara yang Mengeluarkan Travel Warning ke Indonesia karena Demo