Pantai ini selalu ramai dikunjungi warga saat liburan tiba. Letaknya ada di wilayah Selatan Kota Jayapura, Papua. Pantai yang tidak jauh dari pusat kota ini memiliki panorama yang cukup indah dengan deburan ombak yang tidak keras.
Angin sepoi-sepoi membuat warga betah untuk berendam di air laut. Selain pantainya yang landai dengan hamparan pasir putihnya yang cukup luas menjadikan para wisatawan senang bermain bola pantai.
"Untuk ukuran anak-anak dan orang tua yang sudah tidak kuat berenang, sangat cocok datang di pantai ini, karena kedalaman airnya hanya sebatas leher orang dewasa," ujar Nurdin, salah satu warga kota Jayapura.
Pantai Hamadi akan terlihat sangat indah saat matahari terbenam. Ketika cuaca cerah kita akan melihat sang surya berwarna kemerahan akan tenggelam menjadi sunset yang sangat indah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Matahari akan tenggelam dibalik pulau-pulau kecil sekitar Teluk Youtefa yang membuat sunset di pantai ini berbeda dengan sunset di pantai lainnya. Bagaikan sebuah fenomena alam yang menarik di saat air laut pasang ombak terlihat seperti berkejaran.
Bahkan, warga setempat menyebutnya 'ombak terbang'. Disebut demikian karena ombak besar datang dari lautan luas membentur tembok buatan (waterblok) dengan keras sehingga ombak bisa muncrat setinggi hingga 5-8 meter.
Tembok buatan itu dibangun sepanjang 200 meter. Gunanya untuk menghadang ombak besar agar tidak sampai di daratan. Jadi, ombak besar yang datang sebelum sampai kebibir pantai, ombak tersebut sudah terhalang dan dipecahkan oleh tembok tersebut.
![]() |
Traveler yang masuk ke wilayah pantai ini harus membayar karcis Rp 20 ribu untuk satu mobil dan Rp 10 ribu untuk sepeda motor. Namun jangan lupa menyediakan uang untuk sewa pondok yang dihargai satu pondok seharga Rp 100-300 ribu sesuai dengan luasnya pondok.
"Ada 3 jenis pondok yang kita sediakan dan harganya sesuai dengan luasnya. Kalau untuk acara-acara kita sediakan lokasi yang lebih luas dan dilengkapi dengan arus listrik, seperti kalau ada acara ibadah," kata Mama Martha Hamadi. (wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum