Yuk, Belajar Sejarah di Benteng Rotterdam Makassar

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Yuk, Belajar Sejarah di Benteng Rotterdam Makassar

Ibnu Munsir - detikTravel
Selasa, 09 Jan 2018 18:10 WIB
Foto: (Widi Arini/d'Traveler)
Makassar - Kota Daeng punya situs sejarah yang mesti dikunjungi bila ke Makassar. Benteng Rotterdam namanya, benteng peninggalan Kerajaan Gowa Tallo.

Bagi wisatawan lokal maupun mancanegara yang berlibur ke Kota Daeng, Makassar, harus berkunjung ke Benteng Rotterdam. Benteng peninggalan Kerajaan Gowa Tallo ini terletak persis di Jalan Penghibur Makassar, lokasinya tak jauh dari Pantai Losari Makassar.

Bangunan yang juga disebut Benteng Ujung Pandang atau Benteng Panyyua itu dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-9, I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa 'risi' Kallonna. Semula, Kerajaan Gowa Tallo memiliki 17 buah benteng dan Benteng Ujung Pandang lah yang paling megah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam catatan sejarah, benteng ini pernah hancur akibat penyerbuan Belanda ke Kerajaan Gowa. Sebab, mereka ingin menguasai jalur perdagangan rempah-rempah. Usai satu tahun digempur secara terus menerus oleh Belanda, Kerajaan Gowa Tallo kalah. Pada 18 November 1667, mereka meneken Perjanjian Bongaya, di mana salah satu poinnya berisi penyerahan benteng ini kepada pasukan Belanda.

Saat itu namanya pun diubah menjadi Fort Rotterdam. Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Cornelis Janzoon Speelman kemudian mengubah namanya menjadi Fort Rotterdam untuk mengenang daerah kelahirannya di Belanda. Dulu, benteng tersebut digunakan oleh penjajah untuk menampung rempah-rempah di area Indonesia bagian timur.

Begitu memasuki benteng, traveler diharuskan mengisi buku tamu dan tujuan kunjungan di sebelah kiri pintu masuk. Kemudian, traveler dapat melihat bangunan sejarah yang masih kokoh hingga saat ini.

Beberapa bangunan di Benteng Rotterdam yang digunakan sebagai museum cagar dan masuk dalam pengawasan kantor Badan Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan.

Benteng Rotterdam memiliki luas 2,5 hektare dan di dalamnya terdapat 16 buah bangunan dengan luas 11.605,85 meter persegi.

Untuk masuk ke dalam museum, traveler diwajibkan membayar Rp 5.000 untuk orang dewasa dan Rp 3.000 untuk anak-anak. Namun, jangan khawatir jika ingin memasuki dua museum, maka cukup membayar tiket masuk satu kali saja.

Jika hobi berfoto, layaknya noni-noni Belanda, di benteng ini disediakan pakaian dan topi yang ada dapat ditemui di bagian dalam benteng.

"Pastinya datang untuk melihat sejarah di Sulsel, tak kalah juga melihat bangunan yang cantik dan bersih sangat terawat, cocok untuk berfoto," kata Sukma salah seoang pengunjung kepada detikTravel, Minggu (7/1/2018).

Sukma yang datang bersama rekan rekanya mengaku baru pertama datang ke Benteng Rotterdam, sebelumnya telah mengunjungi Pantai Losari.

"Sudah ke Pantai Losari, terus jalan jalan ke Benteng Rotterdam, jaraknya tak terlalu jauh," jelasnya.

Ingin lihat langsung dan belajar mengenai sejarah dari Benteng Rotterdam, yuk berkunjung ke Kota Makassar. (sym/krn)

Hide Ads