Desa Mengkang, Kecamatan Lolayan, dikenal sebagai desa terpencil di kabupaten Bolaang Mongondow induk. Siapa sangka desa ini menyimpan banyak keindahan alam, hingga sering dikunjungi tamu mancanegara.
Salah satunya tempat wisata yang terkenal yakni rumah adat Monibi yang layaknya seperti museum langka, karena menyimpan barang-barang kuno peninggalan jaman dulu. Untuk menuju Desa Mengkang dari Kota Manado berjarak 200 km dan membutuhkan waktu lima jam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Insyaallah, anak-anak SD dan SMP kita, akan diperkenalkan juga, supaya ini masih tetap hidup dalam adat dan budayanya dalam pelajaran muatan lokal, supaya anak-anak kita bisa tau nenek moyang kita saat belum ada teknologi mereka sudah tau menciptakan alat-alat mandi, alat makan, dan pakaian," kata Yasti, Minggu (18/03/2018).
![]() |
"Diharapkan anak-anak jaman sekarang ke depannya bisa lebih baik lagi dari orang-orangtua dulu, nanti saya akan adakan museum rumah adat semacam ini di setiap kecamatan, tidak hanya di sini saja, agar akses anak-anak berkunjung lebih dekat," imbuh Yasti yang terkagum-kagum mengunjungi tempat wisata ini.
Salah seorang pelajar berusia 11 tahun yang masih duduk di sekolah dasar ini mengaku baru dua kali ia mengunjungi rumah adat ini meski pun ia tinggal di Desa Mengkang.
"Baru dua kali saya ke sini, melihat barang-barang tua, iya unik," kata Novalian rama makalalag.
Desa Mengkang di Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow induk dengan jumlah penduduknya terdiri dari 50 kk, memiliki seorang kepala desa atau disebut sebagai sangadi yang pernah diundang ke Istana Negara pada tahun 2012 lalu.
![]() |
Kader konservasi alam adalah predikat yang disandang sangadi sehingga Presiden SBY dulu memanggil beliau untuk hadir di Istana Negara. Desa Mengkang sebuah desa terpencil berbatasan dengan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, desa yang memiliki kira-kira 50 kk ini, rupanya cukup sering dikunjungi tamu-tamu mancanegara.
"Kurang lebih sudah ada 20 wisatawan turis asing, dari amerika, Australia, dan rusia lumayan banyak sih," ungkap Vivi Kadengkang yang kesehariannya menjaga dan mencatat setiap tamu yang dating berkunjung rumah adat ini.
Desa ini dijadikan contoh sebagai desa mandiri karena tidak pernah adanya listrik yang masuk dari PLN, melainkan inisiatif sangadi dan masyarakatnya membangun listrik dari kincir air sampai pada hari ini. Masyarakat menerima aliran listrik di rumahnya dari kincir air bukan dari perusahaan litrik Negara.
"Inilah sebenarnya alat-alat kita sejak nenek moyang kita yang sekarang ini orang Bolaang Mongondow tidak tahu lagi dimana itu namun menurut data yang ada di bahkan di Belanda ada alat-alat seperti ini, makanya saya sampaikan kepada guru-guru di SD agar ini bisa diajarkan kepada anak-anak dan memang ini menurut menteri pendidikan dalam rangka menunjang mata pendidikan muatan lokal," pungkas Marsidi Kadengkang selaku sangadi di Desa Mengkang.
Desa Mengkang ini adalah desa mandiri dan menjadi desa percontohan bagi kecamatan-kecamatan lain. Walau Desa Mengkang ini desa terpencil namun desa ini telah menasional bahkan dikenal sampai ke internasional.
Buktinya pada tanggal 2 februari 2012 lalu, melalui kepala desa Marsidi Kadengkang, desa ini mendapatkan penghargaan cida awards di Hotel Arya Duta Makassar.
Penghargaan ini diberikan langsung oleh Duta Besar Kanada untuk Indonesia Mackenzie Clugston. Penghargaan tersebut karena pemerintah Desa Mengkang yang dipimpin Marsidi Kadengkang ini berhasil mengelola sumber daya alam dan pemanfaatan energi air dengan kincir air. (wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol