Musim kemarau membuat suhu di kawasan Dieng di Wonosobo mencapai titik terendahnya. Dalam beberapa hari terakhir, suhu di dataran tinggi itu bahkan sampai di bawah titik beku yang menciptakan kristal-kristal es yang menyerupai butiran salju.
Namun, justru di musim puncak kemarau yang berlangsung selama Agustus-September, jadi waktu terbaik melakukan pendakian ke Gunung Prau. Saat musim kering, Gunung dengan ketinggian 2.565 mdpl ini menyuguhkan pemandangan paling elok karena langitnya yang bersih. Gunung kembar Sindoro-Sumbing bisa tampak sangat jelas di sebelah Selatan, Merbabu di sisi kanan, serta Lawu yang terlihat mungil dari kejauhan tertutup awan kapas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Gunung Prau tidak memiliki kawah, kebanyakan pendaki melakukan perjalanan ke puncak untuk menunggu sunrise di pagi hari. Pemandangan golden sunrise Prau bisa dibilang salah satu yang terbaik di Indonesia. Wajar saja jika gunung ini selalu ramai saat akhir pekan. Jalurnya yang relatif ringan, membuatnya bisa didaki semua usia. Tak jarang, banyak pendaki Prau masih berusia balita yang ikut bersama orang tuanya.
![]() |
Jalur pendakian via Desa Patak Banteng di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo masih menjadi favorit pendaki. Ini karena jalur tersebut jadi trek terpendek dan paling ramah menuju puncak dengan waktu tempuh rata-rata kurang dari tiga jam perjalanan, sehingga sangat cocok bagi pendaki pemula. Jalur pendakian lainnya yang bisa dipilih yakni Kali Lembu, Dieng Wetan, Dieng Kulon, Campurejo, dan Wates.
Patak Banteng memiliki 3 pos di sepanjang jalurnya. Etape pertama dari basecamp hingga pos pertama didominasi oleh pemandangan lahan kentang dan wortel. Treknya berupa batu-batu yang disusun rapi sehingga masih memungkinkan bagi pendaki untuk diantar ojek hingga pos pemberntian pertama.
Selepas pos pertama menuju pos kedua, jalurnya masih didominasi oleh ladang kentang. Yang berbeda dengan jalur sepanjang menuju pos satu, di trek ini pendaki bisa mampir di beberapa warung yang menjual makanan dan minuman. Keberadaan warung makan ini sangat membantu pendaki yang tak mau dipusingkan dengan perbekalan berat, sehingga bisa membeli bekal makanan di warung-warung tersebut.
![]() |
Hingga warung terakhir di pos pertama hingga pos kedua, tak banyak pohon rindang bisa ditemui di jalur ini. Minimnya kanopi membuat jalur Patak Banteng cukup panas. Aroma hutan lebat baru bisa dirasakan pendaki setelah melewati pos dua menuju pos ketiga yang merupakan pos terakhir sekaligus batas vegetasi di jalur Patak Banteng. Teduhnya tutupan hutan membuat suasana sejuk yang mengusir bosan.
Sementara di pos terakhir hingga puncak, barulah mata pendaki bisa lebih terhibur dengan pemandangan khas dari Gunung Prau dengan vegetasi yang didominasi semak. Perbukitan gundul yang berwarna keemasan, terutama di sore dan pagi hari, tak luput jadi santapan pendaki yang mencari spot-spot menarik berfoto. Sementara di bawahnya, garis-garis tegalan dari ladang kentang warga terlihat seperti sisir dari puncak Prau.
![]() |
Satu hal yang perlu diperhatikan, jalur dari Patak Banteng ini bakal berubah jadi lautan pasir yang debunya mudah beterbangan saat musim kemarau. Sehingga sangat disarankan bagi pendaki mempersiapkan masker dan kacamata saat menjajal trek pendakian via Patak Banteng.
Tonton juga video: 'Indahnya Sunrise di Puncak Tetetana'
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti
Traveler Muslim Tak Sengaja Makan Babi di Penerbangan, Salah Awak Kabin
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom