Kisah Sumur Beracun di Kompleks Keraton Cirebon

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kisah Sumur Beracun di Kompleks Keraton Cirebon

Sudirman Wamad - detikTravel
Rabu, 29 Agu 2018 21:45 WIB
Foto: Sumur beracun di kompleks Keraton Cirebon (Sudirman/detikTravel)
Cirebon - Cirebon menawarkan kekayaan warisan sejarah dan peninggalan unik. Salah satunya sumur beracun yang berlokasi di Kompleks Keraton Cirebon. Begini kisahnya:

Peninggalan-peninggalan para leluhur Cirebon selalu menarik perhatian. Salah satunya Sumur Upas atau Sumur Soka.

Lokasi Sumur Upas berada di petilasan Keraton Dalem Agung Pakungwati di kompleks Keraton Kasepuhan Cirebon. Persisnya di bawah pohon soka besar. Namun, Sumur Upas sudah tak difungsikan alias ditutup lantaran sumur tersebut mengandung racun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wakil Kabag Pemandu Keraton Kasepuhan Cirebon Iman Sugiman menceritakan keberadaan Sumur Upas sudah ada sejak abad 15, yakni zaman Wali Songo atau Sunan Gunungjati. Iman mengatakan Sumur Upas sudah tak lagi difungsikan sejak lama. Ia mengaku tak tahu persis soal waktu penutupan sumur beracun tersebut.

"Upas itu artinya racun. Kalau zaman sekarang itu analoginya seperti ini, orang menggali sumur terus ada gas di dalamnya yang mengandung racun," kata Iman saat ditemui detikTravel di Keraton Kasepuhan Cirebon, Rabu (29/8/2018).

(Sudirman/detikTravel)(Sudirman/detikTravel)
Lebih lanjut, ia menceritakan Sumur Upas sempat dimanfaatkan oleh prajurit kekeraton untuk merendam senjata atau pusaka untuk berperang melawan kolonial. Racun yang ada di dalam sumur tersebut, lanjut dia, dijadikan senjata mematikan.

"Senjatanya direndam di sumur. Tujuannya itu agar senjatanya beracun. Mungkin sekarang racun di sumur itu masih ada. Soalnya hanya ditutup," kata Iman.

Sumur Upas juga memiliki nama lain yakni Sumur Soka, lantaran lokasinya berada di bawah pohon soka besar. Pohon soka besar di petilasan Keraton Dalem Agung Pakungwati itu dikenal langka.

(Sudirman/detikTravel)(Sudirman/detikTravel)
Uniknya, bunga soka di pohon tersebut tumbuh di dahan pohon. Berbeda dengan pohon soka pada umumnya.

"Namanya Soka Suwarga. Kalau soka itu biasanya bunganya tumbuh di pucuk daun, kalau ini tumbuhnya (bunga) di dahan pohon. Usianya sudah ratusan tahun, sudah ada sejak kekeratonan Pakungwati," kata Iman.

BACA JUGA: Kisah Lorong Ajaib di Cirebon yang Tembus ke Arab & China (wsw/wsw)

Hide Ads