Namanya Gua Air Putri, berada di Negeri Kulur, Kecamatan Saparua, Maluku Tengah. Kolam ini adalah tempat pemandian para Putri Pelangi. Nama Gua Air Putri berdasarkan cerita rakyat yang mengatakan gua tersebut merupakan tempat Putri Pelangi turun dan para putri mandi di dalam gua tersebut.
Di dalam gua terdapat 7 kolam berbentuk lingkaran berbagai ukuran yang berisikan air tawar. Biasanya warga masuk di dalam gua untuk mandi. Tidak ada pungutan biaya bila hendak masuk dan mandi untuk marasakan tempat pemandian para Putri Pelangi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gua Air Putri yang jernih (Muslimin Abbas/detikTravel) Foto: undefined |
Untuk menuju ke Gua Air Putri cukup mudah lantaran sarana transportasi sangat mendukung. Dari Kota Ambon naik mobil atau dengan menaiki motor ke terminal penyeberangan kapal fery di Negeri Waai, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Lalu tiba di Negeri Kulur dan berjalan kaki atau bisa juga dengan kendaraan ke arah Saparua sejauh kurang lebih 300 meter untuk tiba gua.
"Gua tempat Putri Pelangi turun dan mandi berdasarkan cerita rakyat dimana 7 kolam digunakan putri untuk mandi," kata Rony Tuhuleley, pemuda yang ditemui detikTravel di Negeri Kulur.
Pantai Pasir Putih yang cantik (Muslimin Abbas/detikTravel) Foto: undefined |
Selain memiliki Gua Air putri, Negeri Kulur juga punya pantai berpasir putih yang cantik. Lokasinya tidak jauh dari lokasi gua. Nama pantainya Umi Putih atau Pasir Putih.
Indahnya pantai dan laut membuat kita enggan untuk beranjak meninggalkan pantai dengan laut biru ini. Apalagi jika sore menjelang, sunset akan menjadi primadona yang menemani traveler menunggu malam. Jangan lewatkan juga langit malamnya yang bertabur bintang ya. (sym/fay)












































Gua Air Putri yang jernih (Muslimin Abbas/detikTravel) Foto: undefined
Pantai Pasir Putih yang cantik (Muslimin Abbas/detikTravel) Foto: undefined
Komentar Terbanyak
Kisah Sosialita AS Liburan di Bali Berakhir Tragis di Tangan Putrinya
Keraton Solo Memanas! Mangkubumi Dinobatkan Jadi PB XIV
Drama Menjelang Penobatan Raja Baru Keraton Solo