detikTravel diajak Mapala UI menjelajah Kabupaten Pegaf dalam Ekspedisi Bumi Cenderawasih 2018 beberapa pekan lalu. Salah satu kegiatan mereka adalah menggali potensi wisata arung jeram di Manokwari, Papua Barat menggunakan kayak.
Mereka melakukan pengarungan dari bagian atas atau kawasan hulu hingga bagian tengah Sungai Prafi. Bagian ini terbilang ekstrem dan tak ramah bagi pengarung jeram pemula.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Kalau yang seksi menengah ke bawah sudah di survei sama pemda bekerja sama dengan Tim Songa dari Jawa Timur," jelas dia.
Lebih rinci, Sungai Prafi di bagian atas saat ini sedang surut dengan debit air kecil. Karena kemiringan ekstrem, seksi atas itu berarus sangat kuat.
"Kita pakai kayak dalam mengarungi sungai. Hari pertama di tes nggak bisa karena terlalu dangkal dan kandas karena nggak bisa manuver. Lalu beban dikurangi dan bisa. Rintangannya pun banyak karena pohon tumbang dan harus dibersihkan kalau untuk dijadikan jalur wisata," kata dia merinci jalurnya.
Sungai Prafi di Manokwari memang masih alami dan tempatnya bertualang. Selain berair jernih juga bersih, traveler bisa kemping di tengah hutan.
![]() |
Tim kayak mulai turun sungai dari Kampung Kwau dan keluar sungai di Kampung Snaimboy. Pengarungan ini dilakukan oleh lima orang.
Gunung serta hutan yang mengapit Sungai Prafi masih sangat alami. Sesekali tim menemui berbagai burung endemik Papua seperti kasuari dan cenderawasih.
Potensinya wisata budayanya juga bagus. Masyarakatnya unik, karena menjadi desa terbersih di ketinggian 1.000 mdpl, yakni Desa Kwau.
"Kesimpulannya bagian bawah sungai dengan jeram grade 2-3 dapat diarungi perahu karet wisata. Sementara bagian dengan jeram grade 4-5 lebih cocok diarungi menggunakan kayak," tutup Lody.
Jeram-jeram di Sungai Prafi dinamai oleh tim sebagai Jeram Kasuari, Jeram Cenderawasih dan Jeram Turun-turun. Sementara beberapa jeram di bagian bawah dinamai Jeram Zigzag, Jeram Rock n Roll dan Jeram Panjang. (msl/fay)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!