Pekan lalu detikTravel menyambangi Hotel Melia Bali di Nusa Dua, Bali. Dari sekian banyak hotel mewah yang bertebaran di kawasan yang sama, hotel ini punya konsep menarik untuk traveler yang peduli dengan lingkungan dan kelestarian alam.
Nuansa Bali yang kental mewarnai hotel ini sejak kita masuk ke dalam lobi dengan mural bertema Bali di langi-langit lobi yang tinggi tanpa dinding. Sehingga angin sepoi-sepoi bisa kita rasakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Banyak aktivitas yang bisa dilakukan tamu karena fasilitas yang lengkap. Ada YHI Spa, ruang meeting, kelas yoga, kelas memasak, kid club serta aktivitas budaya seperti membuat canang sari dan penjor khas Bali. Kami sempat ikutan aktivitas membuat canang sari dan penjor. Sambil membuatnya, peserta akan diajarkan mengenai nilai-nilai kebudayaan Bali yang luhur.
Untuk urusan makan, para wisatawan yang menginap akan sangat dimanjakan dengan banyak pilihan. Ada Melia Bali Bar, Sakura Japanese Restaurant, El Patio Coffee Shop, Lotus Asian Garden Restaurant, Sateria Beachside Restaurant dan karena Melia ini dari Spanyol, maka mereka juga punya Sorrento Spanish Restaurant and Tapas.
![]() |
"Kami menyajikan kuliner khas Spanyol seotentik mungkin di sini untuk para tamu kami," kata Executive Chef Melia Bali, I Ketut Sumerta.
Di balik semua kemewahan ini, rupanya ada konsep yang tidak kalah pentingnya. Hotel Melia Bali memperhatikan aspek ramah lingkungan dan rendah emisi karbon. Konsep inilah yang mereka namakan sebagai KM Zero yang artinya memakai produk lokal.
![]() |
"Konsep KM Zero adalah kita mencoba memenuhi semua kebutuhan hotel dari restoran, spa, makanan untuk tamu dan lain-lain, semuanya kita beli dari komunitas lokal untuk mendukung mereka," kata Resident Manager Melia Bali, Charlotte Fournier.
Dengan mengurangi impor bahan kebutuhan hotel, berarti mereka juga mengurangi emisi karbon dan mendukung pariwisata berkelanjutan. Fournier juga menjelaskan KM Zero ini konsep yang dilakukan Hotel Melia di seluruh dunia. Hotel dioperasikan dengan ramah lingkungan dan hemat energi.
"Kami sekarang menyiram rumput malam hari, karena lebih menghemat air. Untuk makanan juga ada menu sehat bernama Balance Program. KM Zero sudah berjalan setahun dan cocok dengan filosofi Tri Hita Karana. Kami dapat respons positif dari para tamu," kata Fournier.
![]() |
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan