Berendam air hangat menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi sebagian orang. Tapi, jika dilakukan di pegunungan pada malam hari tentu memiliki sensasi tersendiri. Seperti berendam air hangat di D'Qiano yang berada di dataran tinggi Dieng Banjarnegara.
Berada di Desa Kepakisan dengan ketinggian 2000 mdpl, suhu di pemandian air hangat pada malam hari cukup dingin hingga 12 derajat celcius. Namun, suhu udara yang dingin ini justru menjadi sensasi tersendiri saat berendam di water park tertinggi di Indonesia ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Semua kolam di sini semuanya air hangat. Hanya suhu airnya berbeda-beda," kata pengelola D'Qiano Ahmadyudin, Jumat (16/11/2018) malam.
Disampaikan, suhu air di pemamandian ini mulai dari 20 derajat Celcius hingga 45 derajat Celcius. Hanya, saat suhu udara di dataran tinggi Dieng menapai minus, suhu air di pemandian air hangat ini pun dinaikkan.
"Kalau saat minus biasanya dinaikkan sampai ada yang 50 derajat celcius. Untuk menambah kenikmatan saat berendam bisa memesan minuman sambil berendam air hangat," ujar Ahmadyudin.
Untuk harga tiket masuk D'Qiano, Rp 25 ribu untuk siang hari yakni mulai pukul 07.00 WIB hingga 18.00 WIB. Namun untuk malam hari Rp 500 ribu sampai Rp 800 ribu plus tempat menginap di D'Qiano.
"Yang Rp 500 ribu kecil tetapi yang Rp 800 ribu tempat tidurnya banyak ada dua lantai," terangnya.
![]() |
Salah satu wisatawan asal Purwokerto Jati Dwiana mengaku betah saat berendam air hangat di malam hari. Sebab, jika dilakukan siang hari kurang nikmat karena berbaur dengan panas matahari.
"Jadi kalau siang hari tidak bisa lama-lama. Karena seperti berjemur di bawah terik matahari," tuturnya.
Ia menuturkan, sudah beberapa kali menyempatkan untuk berendam air hangat di D'Qiano. Bahkan menurut dia, dengan berendam air hangat ini bisa menyembuhkan beberapa penyakit.
"Misalnya gejala stroke dan saraf kejepit. Teman saya pernah ke sini untuk menyembuhkan itu, dan alhamdulillah bisa sembuh," kata dia. (bnl/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!