Belum lama ini detikTravel berkunjung ke Objek Wisata Kawah Kamojang. Lokasinya berada di kawasan PT Indonesia Power dan PT Pertamina Geotermal Energy. Untuk sampai ke wisata ini dapat menggunakan dua jalur berbeda, yaitu via Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung dan Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut.
Objek wisata ini kerap disebut Kawah Kamojang Garut, namun secara administratif lokasi Kawah Kamojang ini ada di Desa Laksana, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung. Hanya saja lokasinya berbatasan dengan Kabupaten Garut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Alam yang masih hijau dan udara yang masih sejuk akan tersuguhkan saat traveler memasuki kawasan Kawah Kamojang. Aroma belerang yang menyengat menjadi salah satu ciri khas di objek wisata ini.
Kawah Kamojang hanyalah nama untuk objek wisata ini. Namun di kawasan Kawah Kamojamg terdapat banyak kawah yang menjadi perhatian banyak orang, di antaranya Kawah Manuk, Kawah Berecek, Kawah Kereta Api dan Kawah Hujan.
Kawah-kawah tersebut memiliki keunikan sendiri, seperti Kawah Manuk, letaknya berada di sebelah kiri sebelum pintu masuk. Aroma belerang di kawah tersebut sangat menyengat, lebih baik bagi Anda yamg ingin berswafoto di kawah tersebut untuk menggunakan masker.
![]() |
Kawah Kereta Api, lain dengan Kawah Manuk dan Berecek, kawah ini menyembur dari sebuah pipa besi dan mengeluarkan suara seperti kereta Api. Karena berbahaya kawah ini dikelilingi pagar besi.
Setelah Kawah Kereta Api, tepat di ujung kawasan objek wisata Kawah Kamojang, Anda dapat melihat Kawah Hujan. Kawah ini memiliki keunikan tersendri daripada yang lain. Kawah ini dapat mengeluarkan uap panas dan cipratan air yang bermanfaat untuk terapi kesehatan.
"Obek wisata ini masih alami. Nyaman dan cocok dijadikan untuk wisata keluarga," kata salah satu pengunjung asal Bandumg Siti Nuraeni Agustia (24).
![]() |
"Selain bermain, anak-anak juga bisa belajar dan menambah pengetahuan tentang kawah. Seperti Kawah Kereta Api di plangnya terdapat keterangan seperti tahun berapa kawah itu ada dan keterangan lainnya," ujarnya.
Tia menambahkan, objek wisata ini masih alami. Banyak pohon pinus, cemara dan lainnya di kawasan objek wisata ini, selain itu banyak burung-burumg liar berterbangan.
"Masih alami, banyak burung-burung liar berterbangan di sini," tambahnya.
![]() |
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum