Kisah Mistis dari Hutan Pulo Majeti di Banjar

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kisah Mistis dari Hutan Pulo Majeti di Banjar

Dadang Hermansyah - detikTravel
Jumat, 01 Feb 2019 22:55 WIB
Hutan Pulo Majeti di Jabar (Dadang/detikTravel)
Banjar - Sebuah tempat di Kota Banjar, Jawa Barat, yakni Pulo Majeti memiliki cerita mitos yang cukup kental. Konon, banyak cerita mengerikan yang terjadi di sini.

Pulo Majeti berada di Dusun Siluman, Kelurahan Purwaharja, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar. Lokasinya dikelilingi area persawahan yang dulu merupakan sebuah rawa. Luas area ini hanya beberapa hektar saja. Pulo Majeti ini seperti sebuah hutan yang dikelilingi pohon besar yang berusia ratusan tahun. Warga sekitar percaya, bahwa ini adalah tempat yang 'berpenguni' dan angker.

Tempat ini merupakan tempat petilasan salah seorang puteri kerajaan setempat, yang bernama Kanjeng Ibu Ratu Gandarwati Ingkanggarwa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konon tempat ini digunakan oleh sang puteri untuk bersemedi dan menyepi. Sehingga saat ini tempat tersebut kerap dikunjungi peziarah dari berbagai daerah diantaranya dari Bandung, Jember, Kediri dan Kudus. Disana mereka menyepi dan berdoa memohon untuk diberi keberkahan hidup.

Bagian dalam hutan (Dadang/detikTravel)Bagian dalam hutan (Dadang/detikTravel)


"Ziarah, meminta keberkahan untuk kehidupan, kepangkatan, jalan syariat, jualan, pekerjaan lainnya. Minta dilancarkan, tapi tetap mohonnya diminta kepada yang maha kuasa," ujar Kuncen Pulo Majeti Endang Hareudin saat ditemui disekitar Pulo Majeti Kamis (31/1/2019) kemarin.

Ia menuturkan karena sebuah hutan dan sunyi, berdoa di tempat tersebut lebih bisa fokus. Di dalam hutan Pulo Majeti terdapat beberapa saung, biasa digunakan para peziarah beristirahat dan berdoa.

"Itu tergantung orangnya mintanya apa, disini berdoa, karena tempatnya sepi bisa lebih fokus berdoa, tawasulan," jelas Endang.

Endang mengatakan saat berdoa dan meminta sesuatu tidak ada syarat khusus. Namun ada ritual tertentu yang dilakukan, namun tidak diceritakan ritual tersebut seperti apa.

Sajen bekas peziarah (Dadang/detikTravel)Sajen bekas peziarah (Dadang/detikTravel)


Di Pulo Majeti ini juga terdapat cerita mitos yang melekat di masyarakat sampai saat ini. Bila masuk hutan Pulo Majeti ini jangan kencing sembarangan, nanti biasa kena akibatnya. Saat masuk juga harus seperti bertamu ke rumah orang, harus sopan.

Warga juga dilarang berburu hewan yang ada di dalam Pulo Majeti. Pernah ada cerita, seorang warga telah memburu seekor hewan biawak. Belum sempat disembelih ada mahluk yang datang dan meminta untuk dikembalikan lagi ke Pulo Majeti.

"Ada biawak yang ditangkap oleh warga, untung belum disembelih, malam hari ada yang datang meminta untuk dikembalikan," katanya.

Saung untuk beristirahat (Dadang/detikTravel)Saung untuk beristirahat (Dadang/detikTravel)


Menurut Endang, Pulo Majeti sebagai salah satu cagar budaya sudah sepantasnya harus dijaga dan dilestarikan. Dari hutannya jangan ditebang termasuk hewan yang ada di dalamnya tidak diburu.

"Sudah seharusnya dijaga dan dilestarikan, bukan hanya mitosnya saja tapi ambil hikmahnya supaya kita tidak berburu sembarangan," jelas Endang.


(sna/aff)

Hide Ads