Upacara Sakral Jumenengan di Purworejo Ramai Diminati Wisatawan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Upacara Sakral Jumenengan di Purworejo Ramai Diminati Wisatawan

Rinto Heksantoro - detikTravel
Kamis, 28 Feb 2019 16:50 WIB
Upacara Jumenengan di Purworejo (Rinto/detikTravel)
Purworejo - Upacara sakral Jumenengan Bupati Purworejo pertama, Tjokronegoro I jadi atraksi wisata tahunan yang ditunggu-tunggu. Ribuan wisatawan menontonnya.

Peringatan Jumenengan adalah peringatan penobatan RAA Tjokronegoro I sebagai bupati pertama di Purworejo pada tanggal 27 Februari 1831. Tahun 2019 ini menjadi menjadi istimewa karena peringatan jumenengan digelar sekaligus untuk memperingati hari jadi Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah yang ke-188.

Pada tahun sebelumnya, dua tradisi itu selalu diperingati pada waktu yang berbeda karena hari jadi Kabupaten Purworejo sebelumnya diperingati setiap tanggal 5 Oktober.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Upacara Sakral Jumenengan di Purworejo Ramai Diminati Wisatawan Foto RAA Tjokronegoro I, Bupati Tjoktonegoro pertama (Rinto/detikTravel)


Setelah dilakukan kajian selama sekitar 4 tahun bersama ahli sejarah dari UGM, USM, Purworejo hingga Inggris, maka lahirlah Perda Kabupaten Purworejo no 1 tahun 2019 tentang perubahan dan penetapan hari jadi. Berdasarkan perda tersebut, hari jadi Purworejo yang sebelumnya jatuh pada 5 Oktober 901 berubah dan ditetapkan menjadi tanggal 27 Februari 1831.

"Tahun ini menjadi beda dan semakin semarak karena dua peringatan digabung jadi satu, yakni jumenengan sekaligus peringatan hari jadi yang ke-188 dan malam ini menjadi peringatan yang pertama setelah sebelumnya peringatan masih menggunakan peraturan lama," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Purworejo, Agung Wibowo saat ditemui detikTravel, Rabu malam (27/2/2019).

Upacara Sakral Jumenengan di Purworejo Ramai Diminati WisatawanTahun ini makin semarak karena bertepatan dengan HUT Purworejo (Rinto/detikTravel)


Jumenengan selalu digelar pada tanggal 27 Februari malam pada setiap tahunnya. Atraksi wisata ini menjadi suguhan menarik yang dinikmati oleh ribuan warga Purworejo dan sekitarnya. Beberapa aksi seni pun disajikan dalam ritual yang dihelat di Pendopo Kabupaten hingga pelataran itu.

"Dalam peringatan malam ini ada tarian Beksan Kidung Cakra, Beksan Cakra Tunggal serta sendratari Sengguh Ora Mingkuh. Karya seni tersebut menceritakan tentang lingkaran kehidupan manusia, kisah Tjokronegoro dengan pembangunan dan karya agungnya hingga menggambarkan semangat masyarakat Purworejo dalam bekerja dan berkarya penuh perjuangan tanpa menyerah," lanjut Agung.

Upacara Sakral Jumenengan di Purworejo Ramai Diminati WisatawanPengunjung yang tengah selfie (Rinto/detikTravel)


Meski berlangsung hingga larut malam, ribuan pengunjung tetap tak bergeming menyaksikan atraksi tersebut hingga tuntas. Panggung dan para seniman pun menjadi rebutan ajang foto selfie para pengunjung ketika acara usai.

Salah satu wisatawan asal Swedia, Daniel Vahlne (42) mengaku takjub dengan atraksi wisata tersebut. Ia berharap tahun depan bisa menyaksikan kembali sekaligus menikmati wisata lain di Purworejo.

"Sangat indah, saya sangat menikmati, musiknya juga bagus. Di negara saya tidak ada tradisi seperti ini, luar biasa," tuturnya. (wsw/fay)

Hide Ads