Sehari setelah Nyepi, umat Hindu di Bali merayakan Hari Ngembak Geni. Salah satu tradisi unik di Desa Adat Kedonganan, Badung, Bali yakni Mebuug Buugan atau ritual mandi lumpur.
Acara ini dimulai Jumat (8/3) di Prapatan Agung, Desa Adat Kedonganan sekitar pukul 16.00 Wita. Mandi lumpur ini diikuti anak-anak pria maupun wanita hingga kakek-kakek, dan wajib memakai busana adat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sembari turun menuju ke lokasi mebuug buugan, rombongan ini menyanyi dalam bahasa Bali. Tiba di lokasi masing-masing mulai melumuri tubuhnya dengan lumpur. Ada juga anak-anak yang saling melempar bola lumpur.
Di sisi lain ada salah satu kakek yang terlihat asyik berendam di lumpur. Beberapa anak maupun dewasa juga sengaja saling mengoles tubuh hingga rambut temannya dengan lumpur hingga membentuk jambul.
Ada juga yang iseng meletakkan tanaman bakau ke atas kepala temannya. Semua itu dilakukan dengan riang gembira dan penuh tawa meski ada juga yang berteriak-teriak karena terlalu banyak diolesi lumpur.
![]() |
"Seneng main lumpur, bisa lempar-lemparan sama temen, " ujar fans pemain Bali United, Stefano Lilipaly itu di lokasi, Kedonganan, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (8/3/2019).
BACA JUGA: Pengalaman Pertama Turis Australia Ikut Nyepi di Bali
Hal senada juga disampaikan Adi Kurniawan (12). Adi juga senang karena bisa bermain sambil melestarikan tradisi.
"Karena suka dengan tradisi ini, dan suka lempar-lemparan," katanya.
![]() |
Acara juga dimeriahkan dengan tarian gemulai dari para penari Bali. Masing-masing peserta juga bergantian ikut menari (ngibing) mengikuti irama gamelan, bahkan ada juga turis mancanegara yang juga turut serta.
Menjelang pukul 18.00 Wita para warga lalu menuju ke pantai untuk melukat atau pembersihan. Usai melukat, mereka lalu diperciki tirta (air) suci dari mangku dan kembali ke rumah masing-masing.
![]() |
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!