Namanya kampung reklamasi Aik Jangkang berada di Dusun Sinar Rembulan, Desa Riding Panjang, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, Pulau Bangka. Untuk menuju kawasan lahan bekas tambang timah tersebut, wisatawan hanya memerlukan waktu 25 menit dari kota Pangkalpinang.
Lokasi yang memiliki luas 31 hektar ini dulunya bekas penambangan milik PT Timah Tbk. Kini disulap jadi taman rekreasi keluarga dan agrowisata dengan beragam fasilitas penunjang bagi wisatawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tak hanya itu, pengunjung juga bisa melihat beberapa habitat hewan langka dari bangka belitung yang dilestarikan dengan kandang, serta fasilitas istirahat dan tempat ibadah.
Salah satu pengunjung kampung reklamasi Aik Jangkang Dewi mengungkapan, tertarik untuk datang karena rasa penasaran ingin melihat lahan bekas tambang yang kini jadi tempat wisata.
"Tau dari media sosial, banyak yang menyebut kampung reklamasi air jangkang, penasaran jadi datang," jelas Dewi kepada detikTravel, Minggu (9/3/2019).
BACA JUGA: Tongaci, Pantai Paling Populer di Bangka
Menurutnya, kawasan eks tambang yang kini dijadikan tempat wisata cukup menarik, meskipun belum sepuhnya rampung tahap pembangunan.
"Ya baguslah, dijadikan tempat tujuan wisata bersama keluarga kedepannya," kata Dewi saat mengunjungi kampung reklamasi Aik Jangkang.
![]() |
Terpisah, Direktur Utama PT. Timah Tbk Riza Pahlevi Tabrani mengatakan, awalnya di kawasana aik jangkang merupakan bekas tambang izin usaha pertambangan (IUP) mikik PT Timah dan kita lakukan reklamasi.
"Luasnya mencapai 31 hektare, ditanami buah-buahan, pelawan dan ketapang, sedangkan kolong (lubang bekas tambang) kita budaya ikan," jelas Riza.
Riza menjelaskan, kenapa dinamakan kampung reklamasi karena derah ini dijadikan tujuan tempat wisata nantinya jika sudah rampung pembangunannya. "Kedepan akan dijadikan tempat tujuan wisata baik wisatawan lokal maupun luar," ujarnya.
Ia menambahkan, selain untuk membudidaya ikan, kolong bekas tambang di kembangkan sebagai wisata air. "Pengunjung juga bisa berwisata air serta melihat habitat hewan langka dari bangka belitung yang dilakukan penangkaran," tambahnya.
![]() |
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!