Kamis, 14 Mar 2019 17:27 WIB
DOMESTIC DESTINATIONS
Pesona Burung Cendrawasih di Hutan Tambrauw
bonauli
detikTravel

FOKUS BERITA
Tambrauw, Saingan Raja Ampat
Tambrauw - Ada satu kegiatan wisata yang umumnya dilakukan di tanah Papua yaitu bird watching. Di Tambrauw kamu bisa dengan mudah menikmati wisata ini.
Kita sepakat bahwa tanah Papua sangatlah eksotis. Lekuk bentang alamnya yang aduhai bisa dengan mudah membuat siapa pun jatuh hati. Menjelajahi Papua Barat dengan lebih dalam, detikcom dalam Press Tour 2019 bersama Kementerian Pariwisata menyambangi Kabupaten Tambrauw.
Hutan konservasi yang luas dan pantai cantik siap menyambut wisatawan yang datang ke Kabupaten Tambrauw. Dari semua tempat wisata menarik di Tambrauw, melihat cendrawasih di tanah aslinya adalah hal yang tak boleh dilewatkan.
Cendrawasih adalah hewan asli Papua yang dilindungi. Ada beberapa jenis cendrawasih yang bisa traveler temui di Tambrauw. Bahkan ada cendrawasih khas Tambrauw.
Kegiatan bird watching di Papua bisa dinikmati di Distrik Miyah dan Sausapor. Kemarin, rombongan media dari Jakarta mencoba untuk menikmati bird watching di Distrik Sausapor.
Untuk bisa menikmati bird watching di Distrik Sausapor, wisatawan harus menempuh perjalan ke Hutan Desa Nangguo atau Kawasan Observasi Burung Nangguo selama 50 menit. Dari pintu masuk, wisatawan bisa harus treking selama 15 menit untuk sampai di titik pengamatan.
Bird watching di Sausapor cukup baik. Ada petakan jalan yang dibuat untuk memudahkan wisatawan. Warga lokal menyusun dahan dan akar di tanah sehingga membentuk jalan berundak. Panjang jalan yang ditempuh sekitar 300 meter dengan keadaan jalan menanjak yang cukup curam, mencapai 45 derajat.
Wisatawan akan disediakan tempat bersembunyi. Tempat ini dibangun dari kayu dan ditutup dengan dedaunan. Sehingga wisatawan tidak terlalu terlihat mencolok.
Seperti bird watching pada umumnya, ada beberapa hal yang harus traveler taati. Datanglah sepagi mungkin, karena burung cendrawasih akan mulai mencari makan pukul 06.00-08.00 WIT.
Usahakan untuk menggunakan baju berwarna gelap. Pakaian terang akan dengan mudah menarik perhatian dan membuat burung takut. Kemudian jangan gunakan parfum atau wewangian apa pun karena indra penciuman burung sangatlah tajam.
Setelah sampai di titik persembunyian, traveler diminta tenang dan tidak bersuara. Perlahan, suara kicauan burung akan terdengar bersahutan. Kamu yang belum tahu suara cendrawasih mungkin agak sedikit kaget.
Suara cendrawasih berbeda dengan burung lainnya. Bukan seperti siulan, suara cendrawasih justru seperti monyet yang menggema.
Yang membuat kawasan ini berbeda adalah kemungkinan untuk melihat cendrawasih sangatlah besar. Sesekali burung akan berpindah ke dahan pepohonan dan mengepakkan sayap.
Kamu bisa membedakan cendrawasih betina dan jantan berdasarkan ekornya. Ekor cendrawasih jantan lebih panjang dari betina.
Harga tiket bird watching di Tambrauw Rp 150.000 per orang. Untuk jasa pemandu lokal, wisatawan bisa membayar Rp 150.000 untuk 4 orang. Karcis bisa traveler dapatkan di Tourist Information Center (TIC) di Bandara Douglas Mc Arthur di Sausapor atau Bandara Domine Eduard Osok di Sorong. Selamat liburan!
(bnl/krn)
Kita sepakat bahwa tanah Papua sangatlah eksotis. Lekuk bentang alamnya yang aduhai bisa dengan mudah membuat siapa pun jatuh hati. Menjelajahi Papua Barat dengan lebih dalam, detikcom dalam Press Tour 2019 bersama Kementerian Pariwisata menyambangi Kabupaten Tambrauw.
Hutan konservasi yang luas dan pantai cantik siap menyambut wisatawan yang datang ke Kabupaten Tambrauw. Dari semua tempat wisata menarik di Tambrauw, melihat cendrawasih di tanah aslinya adalah hal yang tak boleh dilewatkan.
Cendrawasih adalah hewan asli Papua yang dilindungi. Ada beberapa jenis cendrawasih yang bisa traveler temui di Tambrauw. Bahkan ada cendrawasih khas Tambrauw.
![]() |
Untuk bisa menikmati bird watching di Distrik Sausapor, wisatawan harus menempuh perjalan ke Hutan Desa Nangguo atau Kawasan Observasi Burung Nangguo selama 50 menit. Dari pintu masuk, wisatawan bisa harus treking selama 15 menit untuk sampai di titik pengamatan.
Bird watching di Sausapor cukup baik. Ada petakan jalan yang dibuat untuk memudahkan wisatawan. Warga lokal menyusun dahan dan akar di tanah sehingga membentuk jalan berundak. Panjang jalan yang ditempuh sekitar 300 meter dengan keadaan jalan menanjak yang cukup curam, mencapai 45 derajat.
![]() |
Seperti bird watching pada umumnya, ada beberapa hal yang harus traveler taati. Datanglah sepagi mungkin, karena burung cendrawasih akan mulai mencari makan pukul 06.00-08.00 WIT.
Usahakan untuk menggunakan baju berwarna gelap. Pakaian terang akan dengan mudah menarik perhatian dan membuat burung takut. Kemudian jangan gunakan parfum atau wewangian apa pun karena indra penciuman burung sangatlah tajam.
Setelah sampai di titik persembunyian, traveler diminta tenang dan tidak bersuara. Perlahan, suara kicauan burung akan terdengar bersahutan. Kamu yang belum tahu suara cendrawasih mungkin agak sedikit kaget.
![]() |
Yang membuat kawasan ini berbeda adalah kemungkinan untuk melihat cendrawasih sangatlah besar. Sesekali burung akan berpindah ke dahan pepohonan dan mengepakkan sayap.
Kamu bisa membedakan cendrawasih betina dan jantan berdasarkan ekornya. Ekor cendrawasih jantan lebih panjang dari betina.
Harga tiket bird watching di Tambrauw Rp 150.000 per orang. Untuk jasa pemandu lokal, wisatawan bisa membayar Rp 150.000 untuk 4 orang. Karcis bisa traveler dapatkan di Tourist Information Center (TIC) di Bandara Douglas Mc Arthur di Sausapor atau Bandara Domine Eduard Osok di Sorong. Selamat liburan!
![]() |
tambrauw papua barat sausapor hutan cendrawasih konservasi tempat wisata di tambrauw jalanbarenggrab