Tak ada yang menyangka di balik benteng sepanjang kurang lebih 8.000 meter persegi tersimpan sejarah pariwisata di era kolonial Belanda. Ialah Berglust, hotel dan kolam renang yang amat mahsyur pada masanya di tengah kota militer, Cimahi.
Berglust yang berlokasi di Jalan Sukimun, Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Tengah ini dikenal sebagai tempat pelesiran warga Belanda. Hotel dan kolam renang itu dibangun sekitar pada awal tahun 1900-an.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menariknya, Berglust juga memiliki kebun binatang mini dan taman yang ditata indah hasil buah tangan Van der Lugh pada 1967, pria asal Belanda yang juga menangani Bandung Zoo atau Derenten. Alhasil, warga pun dapat melihat berbagai satwa seperti buaya, burung kaswari, rusa bintik, berbagai macam ular. Sejumlah patung https://www.detik.com/tag/patung hewan pun didirikan di beberapa titik kolam renang.
"Kalau dulu orang pribumi hanya sebagai pegawai. Dulu tak hanya Belanda tapi juga orang Tionghoa di Kota Cimahi juga sering berenang di sini," kata Waluyo Slamet, Ketua RT 1 RW 4 Kelurahan Baros yang juga saksi hidup kejayaan Berglust, saat ditemui detiktravel, Rabu (20/3/2019).
Namun, seiring dengan konflik yang menjalari kepengurusan Berglust, kolam pun berhenti dibuka pada 2003 silam. Menyusul 'matinya hotel yang kini bangunannya dijadikan asrama, sekolah dan rumah pemukiman warga.
![]() |
Kolam Berglust kini hanya tinggal kenangan bagi Waluyo yang sempat bekerja di bagian logistik Berglust. Semak belukar pun tumbuh tak terurus di hampir semua sudut kolam Berglust. Dua kolam renang yang dulu menjadi primadona, kini ditumbuhi lumut.
detikTravel pun melihat bekas bangunan yang dulu menjadi tempat tiket, pemandian, dan tempat beristirahat Van der Lugh. Atap-atapnya jebol dan lembap.
![]() |
Terlihat beberapa patung binatang yang telah rusak, bahkan tampaknya ada patung yang dicuri. Beberapa kandang hewan pun masih terlihat berdiri, walau kini diselimuti semak belukar.
"Saya ingat sekali, dulu pengunjungnya tak hanya datang dari Kota Cimahi, tapi juga dari berbagai wilayah lainnya, mengingat dekatnya stasiun kereta dengan Berglust," tutur Waluyo.
Traveler yang penasaran melihat jejak kejayaan tempat favoritnya warga Belanda dahulu, bisa datang ke sini. Walau hanya reruntuhan saja, namun tempat ini punya cerita sejarah.
(bnl/aff)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan