Ingin melihat kehidupan masyarakat Minang tempo dulu? Ini saat yang tepat untuk datang ke Festival Seribu Rumah Gadang (SRG) yang sedang berlangsung di Muaralabuh, Kabupaten Solok Selatan. Festival berlangsung hingga 24 Maret mendatang.
Seribu Rumah Gadang (SRG) merupakan sebuah kawasan di Nagari Koto Baru Solok Selatan. Di sini terhampar pemandangan indah penuh Rumah Gadang, rumah adat Minangkabau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Melalui kegiatan ini, kita akan membawa pengunjung ke era Minangkabau tempo dulu. Prinsip 'duduak samo randah, tagak samo tinggi, dan pemimpin ditinggikan sarantiang,' (duduk sama rendah, berdiri sama tinggi dan pemimpin lebih maju sedikit), menjadi acuan untuk festival ini," kata Bupati Solok Selatan, Muzni Zakaria.
![]() |
Menurut Muzni, acara tersebut tidak melakukan hal yang luar biasa atau di luar kebiasaan masa lalu. Melainkan mencoba mengingatkan kembali apa yang sebetulnya yang dilakukan di masa lalu.
Pada pembukaan Jumat (22/3/2019) malam, berbagai tradisi seni ditampilkan. Pertunjukan seni seperti Randai, Silat, Rabab dan lainnya yang terkenal sangat kuat dulunya.
Untuk memunculkan atmosfer tertentu selama festival, masyarakat dan wisatawan yang berada dan keluar masuk Kawasan SRG diminta menggunakan Baju Kuruang untuk wanita, Taluak Balango untuk pria, Deta dan asesoris keseharian lainnya.
![]() |
Tokoh adat dan tamu undangan disambut dengan prosesi adat. Mereka lalu diarak menuju rumah gadang dengan berbagai antraksi kesenian.
Di rumah gadang, para tamu dan tokoh adat dijamu dalam sebuah Prosesi Makan Makan Bajamba, yakni makan bersama khas Minang.
Selama festival berlangsung, para pengunjung akan melihat langsung berbagai prosesi seni, budaya dan tradisi yang ada, termasuk berinteraksi dengan mengunjungi rumah-rumah gadang yang ada di daerah tersebut. Melihat kehebatan orang Minang dalam membangun rumah adat tanpa menggunakan paku dan berbagai peninggalan masa lalu lainnya.
![]() |
(bnl/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum