Suka tantangan ekstrem ? Sepertinya ini lokasi yang pas bagi Anda pecinta olahraga ekstrem, Mountain Bike alias MTB. Namanya Gunung Bayangkaki yang terletak di Desa Temon, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo.
Gunung Bayangkaki bisa dijajal dengan mengendarai sepeda jenis MTB. Di sini pengendara ditantang dengan medan tanjakan dan turunan lengkap dengan bebatuan serta dikelilingi jurang. Wow, cukup memacu adrenalin. Ini sungguh sebuah tempat wisata di Ponorogo yang unik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Seperti yang dilakukan oleh Hendras Setiawan (35) salah satu pecinta olahraga ekstrem sepeda gunung MTB Ponorogo berkesempatan mencoba jalur menantang ini.
"Variasi tanjakan dan turunannya oke banget, single tracknya bagus dan memuaskan," tutur bapak dua orang anak ini kepada detikcom, Senin (1/4/2019).
Paling penting, lanjutnya, harus dipastikan kondisi sepedanya fit. Terutama shock dan rem serta perlengkapan keamanan seperti helm dan sepatu. Sekaligus membawa makanan dan minuman karena sebelum sampai puncak, tenaga terkuras habis.
Menurutnya, banyaknya tanjakan dan turunan jalan berbatu semakin memacu adrenalin. Dia pun menyarankan untuk pemula, jalur di Gunung Bayangkaki ini agak berat. Sebabnya, harus melewati sekitar 5 tanjakan yang panjang dan tinggi sebelum sampai ke puncak.
"Pas sudah sampai puncak, kita disuguhi hamparan pegunungan dan perbukitan hijau yang menyejukkan mata. Bahkan kita juga bisa melihat megahnya Waduk Bendo dari atas," terang dia.
![]() |
Sementara itu, salah satu perangkat Desa Temon, Sipur (31) mengatakan dari bawah hingga puncak gunung berjarak 2 km yang bisa dilalui dengan jalan setapak. Gunung ini memang paling pas didaki dengan menggunakan MTB atau berjalan kaki.
"Meski belum dikembangkan maksimal, tempat wisata Gunung Bayangkaki ini mulai dilirik wisatawan. Di sini banyak spot selfie menarik dengan background pemandangan perbukitan serta waduk Bendo kelihatan dari puncak," jelasnya.
![]() |
Wisatawan, lanjut Sipur, selain bisa ke puncak juga ada wisata Gua Mranten dan ada Makam Pangeran Kalipo Kusumo. "Jadi ada banyak lokasi wisata di satu tempat, silakan yang mau datang ke sini. Tidak dipungut biaya sepeserpun alias gratis," pungkas dia. (wsw/fay)
Komentar Terbanyak
Banjir Bali, 1.000 Hektar Lahan Pertanian per Tahun Hilang Jadi Vila
10 Negara Menolak Palestina Merdeka di Sidang PBB, Ada Tetangga Indonesia
Belum Dibayar, Warga Sekitar Sirkuit Mandalika Demo-Tagih ke ITDC