Adalah Polina Marinova, seorang editor di majalah asing Fortune yang mengungkapkan kekecewaannya lewat laman Twitter pribadinya (4/7). Datang dan melihat langsung pura Instagramable tersebut dari dekat, Polina dibuat kecewa akan realita yang ada di balik foto Instagramable di sana.
BACA JUGA: Bule Ini Kecewa dengan Foto di Candi Lempuyang, Bali
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proof that Instagram influencers have ruined everythingπ
β Polina Marinova (@polina_marinova) July 4, 2019
My hopes & dreams were shattered when I found out the "water" at the Gates of Heaven is actually just a piece of glass under an iPhone π pic.twitter.com/oiahI5VCIo
Hanya ketika Polina berkunjung ke sana, gambaran indah akan Pura Lempuyang Luhur yang kerap ia lihat di media sosial buyar dengan realita di lapangan. Ternyata refleksi di bawah pura hanya merupakan efek kaca dan bukan kenyataan di lapangan.
"Harapan dan mimpi saya hancur ketika menemukan bahwa air di bawah 'gerbang surga' nyatanya merupakan efek kaca yang ditaruh di bawah iPhone," cuit Polina.
Cuitan Polina pun viral dan ramai diberitakan media asing seperti News Australia hingga The Insider. Namun, mungkin tak sedikit traveler yang mengenal cerita di balik pura Instagramable tersebut.
Dilihat detikcom dari situs resmi Perpusnas, Kamis (11/7/2019), Pura Lempuyang Luhur merupakan bagian dari Sad Kahyangan Jagad atau merupakan satu dari enam tempat keramat dunia bagi umat Hindu Bali.
Berlokasi di Desa Tista, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, pura yangg berdiri di Bukit Bisnis ini kerap disambangi umat Hindu Bali untuk menyembah Ida Sanghyang Widhi Wasa.
![]() |
Bagi wisatawan baik nusantara maupun mancanegara, keberadaan pura ini pun lebih dikenal lewat 'gerbang surga' yang terletak di bagian tertinggi pura. Untuk mencapai spot ini traveler harus berjalan mendaki 1.700 anak tangga lebih dulu dari area parkir.
Popularitas pura itu pun kerap dimanfaatkan oleh sejumlah pihak yang ingin mencari uang lebih. Salah satunya lewat jasa foto 'Instagramable' berlatar Gunung Agung.
Tentunya tak ada yang salah dengan itu, mengingat realita Instagram seringkali berbeda dengan di dunia nyata. Kembali lagi bagaimana kita menyikapinya dengan baik.
Pulau Dewata Bali juga menyimpan banyak destinasi alam dan budaya indah yang masih alami tanpa perlu 'dibumbui' oleh filter maupun teknik fotografi lainnya.
(rdy/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!