Tingkatkan Wisatawan, BOB Terus Kembangkan Nomadic Tourism

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tingkatkan Wisatawan, BOB Terus Kembangkan Nomadic Tourism

Rinto Heksantoro - detikTravel
Kamis, 15 Agu 2019 18:25 WIB
Foto: (Rinto Heksantoro/detikcom)
Magelang - Nomadic tourism terus dikembangkan oleh Badan Otorita Borobudur (BOB). Yang terbaru, ada dua destinasi nomadic kekinian di sana.

Badan Otorita Borobudur (BOB) telah meluncurkan destinasi wisata baru yakni Glamping D'Loano dan Pasar Menoreh di Desa Sedayu, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo Februari lalu. Nomadic Tourism itu kini terus dikembangkan untuk terus menggaet para wisatawan dari segala penjuru dunia.

Nomadic Tourism sendiri merupakan konsep wisata temporer, baik dari segi akses atau amenitas. Konsep ini dirasa mampu menjangkau destinasi-destinasi wisata alam di Indonesia yang beberapa bagian merupakan kepulauan dengan akses yang susah dijangkau.
Tingkatkan Wisatawan, BOB Terus Kembangkan Nomadic TourismFoto: (Rinto Heksantoro/detikcom)
Untuk terus meningkatkan angka kunjungan wisatawan di daerah DIY-Jateng khususnya destinasi wisata Glamping De Loano, BOB rencananya akan membangun beberapa amenitas di area otorita yang memiliki luas 309 hektare itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita kan punya target kunjungan 2 juta wisman untuk DIY-Jateng sampai tahun 2019 ini. Di sini nanti yang akan kita bangun pameran nomedic ya ada rumah pohon sama home pod jadi itu tipe-tipe nomadic tourism, terus kami juga akan bikin green house yang bisa memproduksi anggrek khas menoreh," kata Direktur Utama BOB, Indah Juanita saat ditemui detikcom di area Glamping, Kamis (15/8/2019).

Glamping atau Glamorous Camping yang dikembangkan oleh BOB membuat para wisatawan tidak perlu repot menyiapkan peralatan memasak sendiri atau bingung saat akan ke kamar mandi. Dalam glamping, segala kemewahan penginapan ditemukan tanpa kehilangan sensasi berkemah.

Karena tidak seperti tenda biasa, tarifnya pun tak jauh beda seperti sewa hotel yakni berkisar Rp 350.000 per orang dalam semalam. Harga tersebut sudah termasuk makan 2 kali, snack sembari menikmati minuman.
Tingkatkan Wisatawan, BOB Terus Kembangkan Nomadic TourismFoto: (Rinto Heksantoro/detikcom)
Untuk tenda sendiri memiliki kapasitas 6 orang dengan fasilitas tempat tidur, meja, listrik dan lain-lain. Selain tenda untuk beristirahat, di area ini juga tersedia fasilitas lain seperti musala, toilet, restoran, ruang meeting, arena hiburan anak, hingga panggung pertunjukan.

"Kita berusaha agar lingkungan bisa merasa terangkul. Masyarakat setempat pun ikut dilibatkan dan kita merangkul mereka, kita pakai source yang ada di sini. Terus menjaga kearifan lokal termasuk makanan khas atau permainan anak-anak itu juga kearifan lokal," lanjutnya.

Sementara itu, Yusuf Hartanto selaku Kepala Divisi Komunikasi BOB menuturkan tidak hanya amenitas wisata yang dikembangkan di kawasan otorita, tapi BOB juga menawarkan paket wisata lain yakni petualangan off road yang memacu adrenalin.

Dengan harga paket antara Rp 500 ribu hingga Rp 1,5 juta pengunjung akan diajak membelah hutan pinus di atas perbukitan menoreh menggunakan jeep.
Tingkatkan Wisatawan, BOB Terus Kembangkan Nomadic TourismFoto: (Rinto Heksantoro/detikcom)
Untuk lebih mengenal medan dengan segala jalur ekstrimnya, BOB pun mengajak para awak media terjun langsung menghajar lintasan sejauh sekitar 10 km dengan waktu tempuh hampir 5 jam sekaligus menikmati alam sekitar.

Berangkat dari area camping, rombongan langsung melibas jalur tanjakan maupun turunan ekstrim, tikungan tajam, masuk ke sungai hingga menikmati sunset di puncak Gunung Kunir.

"Selama dua hari ini kita kenalkan pada media bahwa ini area yang kita punya zona otoritatif, temen-temen eksplor sehingga tahu seberapa jauh dan seberapa bagusnya dengan tour jeep atau off road. Harapannya nanti akan ada dampak positif untuk mengangkat kearifan lokal," kata Yusuf.

Salah satu peserta asal Yogyakarta yang ikut dalam off road, Amelia Safitri (23) merasa takjub dengan keindahan alam perbukitan menoreh yang ditawarkan. Rencananya, ia akan datang kembali ke tempat itu dengan mengajak teman-teman yang lain.

"Tempatnya keren, menenangkan, jauh dari polusi. Besok kapan-kapan mau nginep lagi di glamping ini sama temen-temen yang lain. Terus off roadnya asyik banget, serem pacu adrenalin tapi besok mau coba lagi," ucapnya.


(rdy/rdy)

Hide Ads