74 Tahun silam, setelah disusun dan ditandatangani di rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda, Naskah Proklamasi dibacakan Ir Sukarno pada tanggal 17 Agustus 1945 di depan rumahnya pada pukul 10.00 WIB pagi. Disaksikan oleh rakyat Indonesia, pembacaan Proklamasi menjadi momen bahagia sekaligus bersejarah.
detikcom pun napak tilas ke lokasi pembacaan Naskah Proklamasi yang sekarang menjadi Taman Proklamator di Jl Proklamasi, Jakarta Pusat, menjelang momen HUT Kemerdekaan RI. Tempat wisata di Jakarta ini banyak didatangi traveler yang ingin bersantai di sore hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Posisi Rumah Sukarno
![]() |
Tapi, di taman itu ada sebuah tugu berukuran tinggi yang puncaknya berlambang petir disebut Tugu Petir. Tempat ini merupakan tempat berdirinya Ir Sukarno saat pembacaan proklamasi. Tugu ini menghadap ke timur, sebagaimana posisi Ir Sukarno saat membacakan Naskah Proklamasi. Tingginya 17 meter yang melambangkan 17 Agustus.
Di tiang tugu tertulis, "Di sinilah Dibatjakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 Djam 10.00 pagi Oleh Bung Karno dan Bung Hatta." Tugu ini dibangun pada 1 Januari 1961 dengan pencangkulan tanah pertama oleh Ir Sukarno.
Berada di depan Tugu Petir akan membuat Anda merasakan suasana haru bercampur bahagia atas kemerdekaan negara Republik Indonesia. Indonesia yang telah lama dijajah akhirnya memploklamirkan kemerdekaannya.
BACA JUGA: Foto Ekslusif Naskah Asli Proklamasi
2. Tugu Obelisk
![]() |
Tugu obelisk ini diresmikan 17 Agustus 1946, tidak ada nama resminya. Dahulu lokasi ini adalah pekarangan rumah Ir Sukarno, jadi bisa ditarik garis lurus dari tugu obelisk ini ke Tugu Petir, itulah jalan pekarangan rumah Bung Karno.
Dalam dokumen Bappenas, ada pidato Ir Sukarno pada 13 Agustus 1960. Dia menegaskan tugu ini bukan tugu proklamasi, tapi namanya Tugu Linggardjati.
BACA JUGA: Sukarno Pernah Sebut Tugu Obelisk Sebagai Tugu Linggarjati
3. Monumen Proklamasi karya Nyoman Nuarta saat masih kuliah
![]() |
Patung yang diresmikan pada 17 Agustus 1980 ini, dirancang pematung Nyoman Nuarta yang saat itu masih menjadi mahasiswa. Nyoman Nuarta waktu itu memenangkan lomba desain Monumen Proklamasi yang digelar tahun 1979. Desain finalnya akhirnya menggabung konsep dari dua juara lain.
Sedangkan pada bagian belakang patung, terdapat 17 pilar dan 5 pilar di depannya. 17 Melambangkan tanggal pembacaan proklamasi, patung bagian tengah berukuran paling tinggi yaitu 8 m, melambangkan bulan 8, yaitu Agustus. Pada pilar-pilar 17 patung terdapat 45 undakan yang bermakna tahun 1945, tahun kemerdekaan Republik Indonesia. 5 pilar di depan 17 pilar melambangkan ideologi pancasila yang memiliki 5 sila.
Nah, di monumen ini Naskah Proklamasi diabadikan dalam bentuk lempengan perunggu. Wujudnya adalah naskah versi yang diketik oleh Sayuti Melik dan ditandatangani oleh Sukarno-Hatta. Lempengan perunggu Naskah Proklamasi ini letaknya di tengah antara patung Sukarno dan Moh Hatta.
4. Jadi tempat wisata di Jakarta
![]() |
"Dulu sering ke sini kalau ada acara, tapi karena sekarang ada bocah dan kesibukan juga kan jadi sudah jarang, biasanya di sini suka ada acara politik, bazar-bazar band-band," ujar Muhammad.
Taman Proklamator merupakan tempat bersejarah, dimana kemerdekaan Indonesia ditentukan. Selain dapat bersantai menikmati keindahan taman, Anda bisa menambah wawasan pengetahuan sejarah serta mengenang jasa pendiri negara kita.
(rdy/fay)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum