Yang pertama adalah lakukan pendakian di Pulau Padar sebelum fajar merekah. Pada saat itu, wisatawan lokal maupun mancanegara masih belum ramai.
"Kalau kakak ingin merasakan hal yang berbeda, lakukanlah pendakian di saat matahari belum ada. Karena belum ramai bule dan turis lokal," kata Florianus Nandi, guide lokal Flores.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka cenderung naik saat sudah siang," imbuh dia.
Saya pun membuktikan langsung saran tersebut. Tepat pukul 05.00 WITa saya sudah sampai di puncak Pulau Padar. Suasanya masih sepi. Panorama jelita dan semilir angin bagaikan dinikmati seorang diri.
Sunrise di Pulau Padar (Ahmad Masaul Khoiri/detikcom) |
Saat turun pada pukul 08.00 WITa, barulah gerombolan turis berdatangan. Boleh jadi mereka memang sarapan terlebih dahulu di kapalnya masing-masing atau baru datang dari Pelabuhan Labuan Bajo.
Saran kedua agar kenikmatan Pulau Padar tak terasa "kentang", alias tanggung, adalah menuju titik tertinggi. Ada lanskap yang berbeda dari yang kebanyakan diunggah di media sosial.
Di ujung Pulau Padar yang jadi lokasi pendakian ada titik tertingginya. Di situ pula ada tebing di sisi kanan dan kiri. Tetap awas dan hati-hati, apalagi pemandangan di sini bisa bikin merinding orang yang takut ketinggian.
Pulau Padar sendiri diapit oleh Pulau Rinca dan Komodo. Pulau ini menjadi spot cantik melihat sunrise dengan matahari datang dari Pulau Rinca.
(msl/krs)












































Sunrise di Pulau Padar (Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)
Komentar Terbanyak
KGPH Mangkubumi Bantah Khianati Saudara di Suksesi Keraton Solo
Kisah Sosialita AS Liburan di Bali Berakhir Tragis di Tangan Putrinya
Keraton Solo Memanas! Mangkubumi Dinobatkan Jadi PB XIV