Danau yang terletak di atas pegunungan Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf), Papua Barat itu biasa disebut sebagai danau laki-laki dan perempuan. Keduanya pun memiliki nama masing-masing yakni Anggi Giji dan Anggi Gida.
Saat detikcom mengunjungi kabupaten di atas pegunungan itu pada akhir tahun lalu, Timotius Nuham (53), Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pegaf, mengisahkan legenda asal-usul kedua danau itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikatakan Timotius, legenda danau Anggi Giji dan Anggi Gida ini sendiri memiliki 3 versi berbeda. Apa saja?
Legenda versi pertama
Ada sepasang kekasih. Mereka adalah nenek moyang masyarakat Arfak. Mereka pemburu yang biasa berburu dengan parang. Mereka berburu rusa, babi dan lain-lain di bukit-bukit sekitar danau. Mereka putus asa karena tidak menemukan hewan buruannya.
Lalu, mereka berjumpa ular besar tanpa tahu bahwa ular ini adalah hewan keramat. Mereka lalu memotong ular tersebut. Tapi tubuh ular yang dipotong terus saja menyambung lagi, tanpa kunjung mati. Sontak mereka ketakutan.
Apalagi, tak lama kemudian mendung datang dan kilat menyambar-nyambar. Saking takutnya mereka lari terbirit-birit dan di ujung bukit mereka terpisah di dua arah berlawanan.
Lalu keduanya turun ke lembah masing-masing dan tersambar petir sampai meninggal. Di tempat meninggalnya mereka kemudian terisi air karena berada di cekungan. Lalu jadilah Anggi Giji dan Gida.
Legenda versi kedua
Ada satu laki dan satu perempuan dari suku berbeda. Karena beda budaya masing-masing, sepasang kekasih ini tidak mendapat izin keluarga untuk menikah. Keduanya sedih.
Lalu, mereka menangis tanpa henti di rumah masing-masing yang lokasinya dipisahkan oleh bukit. Pada akhirnya air mata tangisan mereka menjadi danau dan mereka jadi penunggu danau masing-masing.
Legenda versi ketiga
Dari segi penglihatan mata telanjang bentuk Danau Anggi Giji menyerupai alat kelamin laki-laki. Lalu Danau Anggi Gida bentuknya menyerupai alat kelamin perempuan.
Perbedaan Anggi Giji dan Anggi Gida
Lokasi Anggi Giji ada di wilayah Distrik Anggi, Sururey, dan Taige. Di Anggi Giji ada pulau bergerak dan warna airnya hitam pekat seperti laki-laki.
Di Anggi Giji terdapat sudut-sudut pantai berpasir coklat. Airnya dari kejauhan biru dan mirip laut dan kalau dari dekat agak kehitaman, dasar danaunya adalah lumpur.
Sedangkan Anggi Gida ada beberapa sudut tepian danaunya berpasir putih. Gradasi warna airnya biru muda dan toska. Warna menawan demikian diibaratkan seperti wanita. Di Anggi Gida hanya dihuni Suku Sougb.
Kabupaten Arfak berada di ketinggian 1.700 mdpl. Beragam potensi wisata alam ada di sini, mulai dari danau kembar, pengamatan burung dilindungi, kupu-kupu, hingga budaya lokal yang masih terjaga.
Anda bisa menjangkau Kabupaten Pegunungan Arfakk setelah merasakan perjalanan panjang selama kurang lebih 7 jam dari Manokwari dan memang cukup melelahkan. Hal itu dikarenakan medannya terbilang berat karena hanya bisa dilewati mobil 4X4.
Halaman 2 dari 4
Komentar Terbanyak
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Foto: Momen Liburan Sekolah Jokowi Bersama Cucu-cucunya di Pantai
Aturan Baru Bagasi, Presdir Lion Air Group: Demi Keselamatan