Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau mulai mengembangkan pariwisata dan kini punya suvenir khas. Anda bisa membeli kerajinan timah hingga lukisan triplek.
Mereka yang membuat kerajinan timah memang menimba ilmu dulu Bangka Belitung. Lambat laun, mereka mulai mandiri dan bisa bikin sendiri tempat workshop meski masih terbatas mulai dari bahan dan tempat bekerjanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lumayan hasilnya dan kita sering ikut pameran sudah setahun berjalan," imbuh dia.
Jika traveler mencari suvenir berbahan timah hanya bisa menemukannya di Bangka Belitung dan Kepri, yakni di Karimun. Bahkan, turis dari Malaysia pun memuji kerajinan ini.
"Satu-satunya suvenir timah itu ada di Kepri selain di Bangka Belitung. Orang Malaysia kagum karena kandungan timah yang tinggi dari sini," tegas Hidayat.
Selain timah, Kabupaten Karimun juga memiliki suvenir khas kedua. Suvenir itu adalah lukisan yang dibikin dari triplek.
Saharudin (39) adalah yang pertama bikin suvenir lukisan triplek itu. Namun, harganya belum terjangkau karena satu lukisan bisa mulai dari harga Rp 1 juta.
"Lukisan triplek ini harganya mulai dari 1 juta. Dua hari pengerjaan," kata Saharudin.
Saharudin belajar otodidak dalam membuat lukisan triplek itu. Background pendidikannya sendiri lulusan sekolah pertanian tapi memang ia suka menggambar.
"Tiap aktivitas larinya ke seni. Dan di tahun 2013 di Jakarta Fair saya terinspirasi, lalu datang juga ke Craft Ina," jelas dia menjelaskan kegiatan barunya yang sudah digeluti selama lebih dari lima tahun belakangan.
Dulu, Saharudin masih memakai mesin manual untuk membuat lukisan triplek. Beberapa tahun belakangan ia mulai memakai mesin listrik.
"PLN pun akan memberi keringanan biaya bagi UMKM. Dari adanya listrik bikin produksi 1000% meningkat dan saat mati listrik saya buta," tegas dia.
Di sisi lain, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan ESDM Kabupaten Karimun Mohammad Yosli pasti mempromosikan hasil kerajinan termasuk suvenir dari wilayahnya ke Tanjung Pinang, Batam dan kota-kota lainnya.
"Kadang kita laksanakan pameran BUMN dan swasta. Kita laksanakan akhir tahun. Kita buka stan makanan dan kerajinan," jelas Yosli.
"Wisatawan minta dipasarkan ke Malaysia dan kota tetangga. Tapi terkendala dana dan masalah teknis lainnya," imbuh dia.
Menyoal kembali suvenir timah, kata Yosli, ada turis yang meminta dibuatkan dalam skala yang besar. Tapi ada kendalanya, yakni bahan baku belum bisa sepenuhnya dipenuhi PT Timah.
"Waktunya pun lama dan perlu ketelitian tinggi," tegas dia.
Seperti kabupaten kepulauan lainnya, Kabupaten Karimun memiliki alternatif oleh-oleh yang terbilang mainstream. Oleh-oleh itu yakni kerupuk ikan tengiri, kerupuk moro.
detikcom bersama PLN mengadakan program Tapal Batas yang mengulas mengenai perkembangan infrastruktur listrik, perekonomian, pendidikan, pertahanan dan keamanan, hingga budaya serta pariwisata di beberapa wilayah terdepan.
Ikuti terus berita tentang ekspedisi di pulau-pulau terdepan Indonesia di tapalbatas.detik.com!
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol