Untuk sampai di bangunan candi, traveler harus menyusuri jalan paving dengan pemandangan yang indah. Di sepanjang jalan nantinya akan melihat persawahan yang dibuat dengan terasering. Bahkan ada yang menyebut Ubud-nya Magelang.
Perjalanan sekitar 25 menit nantinya sampai di gerbang candi tersebut. Selain itu, pengunjung juga bisa menggunakan jasa ojek. Setelah sampai di gerbang ini, nantinya traveler masih harus melewati sekitar 164 anak tangga hingga sampai di Candi Selogriyo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Berdasarkan keterangan yang ada Candi Selogriyo adalah candi yang bernafaskan agama Hindu. Bangunan ini persisnya berada di sebuah bukit lereng timur Gunung Sumbing, tepatnya berada di bawah Bukit Giyanti dan Condong.
Candi ini ditemukan kali pertama pada tahun 1835 oleh Hartmann, Residen Magelang pada masa penjajahan Belanda. Adapun di candi ini terdapat relung-relung di tiap sisi badan candi yakni sisi utara terdapar Arca Durga Mahisasuramardini.
Kemudian, sisi barat terdapat Arca Ganesa, sisi selatan terdapat Arca Rsi Agastya dan sisi timur terdapat dua relung kanan dan kiri pintu masuk dalam bilik terdapat Arca Nandishwara serta Mahakala. Sayangnya masing-masing kepala arca tersebut banyak yang hilang, hanya tinggal di sisi selatan saja yang ada kepalanya, namun tidak utuh.
![]() |
Juru Pelihara Candi Selogriyo, Joko Edi Mulyono mengatakan, candi ini dipugar pertama pada tahun 1955 sampai 1957. Kemudian pada Desember tahun 1998 pernah longsor mencapai 80 persen, tinggal sisi barat 20 persen. Terus pada tahun 2000 sampai 2002 disusun percobaan selama dua tahun di bawah.
"Setelah dilakukan pengerukan di sini, pada tahun 2003 sampai 2005 dikembalikan ke tempat semula. Terus pertengahan 2014 pernah disabuk karena situs miring sampai direhap dan dipugar 2018 yang tahap pertama. Pemugaran total sampai pemasangan ulang 20 persen dan dilanjutkan tahun 2019 sampai selesai tanggal 10 November, lalu," katanya saat ditemui detikcom di Candi Selogriyo, Selasa (3/12/2019).
Wisatawan yang berkunjung di Candi Selogriyo, bukan hanya turis domestik, namun juga turis mancanegara. Untuk turis mancanegara antara lain dari Amerika Serikat, Perancis, Australia, Belanda, India, Jepang, Kanada dan lain sebagainya.
Berdasarkan data yang ada, dari bulan Januari hingga September 2019 jumlah total pengunjung sebanyak 4.158 orang terdiri turis domestik 3.102 dan turis mancanegara 1.056 orang. Adapun pengelolaan wisata candi ini dilakukan karang taruna yakni Pengelolaan Wisata Candi Selogriyo.
![]() |
"Wisata Candi Selogriyo karakternya alam. Dari karateristiknya memang pemandangan terasering. Banyak yang bilang Ubudnya Magelang. Kemudian di Candi Selogriyo, kanan kiri ada bukit yang menghimpit dan juga aliran sungai mungkin lain daripada candi-candi di tempat lain," ujar Miftahudin, Sekretaris Pengelolaan Wisata Candi Selogriyo.
Menurutnya, di sepanjang jalan menuju Candi Selogriyo, pengunjung bisa melakukan selfie atau swafoto di lokasi yang ada. Kemudian, ada juga tulisan besar Selogriyo.
"Spot selfie yang jembatan dari bambu dan tulisan kami bangun. Termasuk perawatan jalan dari tiket masuk menuju sana juga dilakukan," katanya.
Untuk mencapai candi ini sangat mudah sekali, dari arah Kota Magelang kemudian menyusuri jalan menuju arah Kecamatan Bandongan. Nantinya setelah sampai kawasan Bandongan, belok kiri menuju arah Windusari.
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!