Terletak di tengah areal persawahan, objek wisata ini menawarkan suasana alam pedesaan dengan konsep bangunan bambu yang sangat menarik dan instagramble. Di dalam areal objek wisata seluas 30 meter persegi itu, terdapat bangunan jembatan setinggi empat meter untuk dijadikan sebagai tempat berswafoto dan menikmati matahari terbenam.
"Tempat ini memang sangat cocok bagi kami yang suka melihat pemandangan sunset. Meski baru pertama kali, tapi tempat ini luar biasa berkesan," kata seorang pengunjung, Muliana, Jumat (03/01/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini dulunya tempat persemaian padi. Kami berpikir bagaimana kalau tempat ini jadi tempat wisata yang bisa menjadi alternatif baru bagi para wisatawan. Kami buatlah seperti ini," kata pengelola, Zainuddin.
![]() |
![]() |
Sesekali, pihak pengelola sengaja menghadirkan beberapa hiburan menarik bagi para pengunjung di waktu senja dengan tarian kontemporer. Ada pula musik akustik yang dimainkan oleh anak-anak muda setempat.
"Tentunya untuk menarik pengunjung, kami sesekali buat kegiatan pagelaran seni saat jelang senja seperti tari-tarian dan juga musik akustik. Kami selalu sebar di medsos dan akhirnya jadi banyak dikenal," lanjutnya.
Menariknya, di objek wisata ini, pengunjung tidak dipungut biaya masuk. Namun, untuk berbelanja makanan ataupun minuman di tempat itu, harus menggunakan kepingan kayu yang mereka sebut dollar. Satu dollar seharga Rp 5 ribu.
"Sejak dibuka, alhamdulillah cukup banyak pengunjung yang datang setiap akhir pekan. Perputaran uang bisa mencapai Rp 2 juta untuk akhir pekan. Uang itu kita gunakan untuk menata lagi lokasi ini," sebutnya.
Selain untuk menciptakan peluang pekerjaan bagi anak-anak muda setempat, keberadaan objek wisata ini juga diharapkan bisa membantu pendapatan warga yang hanya mengandalkan pertanian.
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum