Sebuah hotel peninggalan Bung Karno berdiri di pesisir pantai Palabuhan Ratu. Ternyata, bangunan ini masih menyimpan peninggalan mantan presiden Indonesia itu.
Grand Inna Samudera Beach Hotel (GISBH) berdiri di pesisir pantai teluk Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Bangunan berlantai delapan itu memanjang dari timur ke barat dan menghadap langsung ke Samudra Hindia.
Siapa sangka, GISBH adalah salah satu hotel yang dibangun Presiden Sukarno pada tahun 1962. Jejak-jejak peninggalan yang berkaitan dengan presiden pertama itu masih terlihat di beberapa sudut ruangan hotel. Pihak managemen sengaja menjaga keaslian bangunan meskipun ada beberapa yang direnovasi menjadi lebih modern.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bangunan besar berdiri 8 lantai tapi siapa sangka ini dibangun hanya dalam waktu 3 tahun. Dengan peralatan yang ada saat itu, mulai pembangunan tahun 1962 dan selesai tahun 1965," kata Syifa Rahma, Public Relations GISBH kepada detikcom, Senin (20/1/2020).
![]() |
Interior ruangan masih dipertahankan meskipun sebagian ruangan sudah berganti nama, hotel milik BUMN ini menggeber proses renovasi dengan tetap mempertahankan beberapa ruangan yang memang menjadi bagian dari sejarah hotel mereka.
"Dulu ruangan ini dikenal dengan nama Raos Coffe Shop, sekarang kita namai HOMARA atau kepanjangan dari Home of Samudra. Ada beberapa yang kita pertahankan, diantaranya ukiran yang dibuat sesuai permintaan Bung Karno saat itu," lanjut Syifa.
Di pintu masuk ke dalam restoran terdapat ukiran kayu menempel di dinding yang konon melukiskan kehidupan masyarakat pada masa penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia. Pembuat ukiran tidak diinformasikan lebih jauh namun beberapa deretan nama diduga adalah pembuat ukiran itu terbaca jelas di sudut bawah ukiran.
![]() |
Ada 12 nama, mereka antara lain Sukarmin, Supono, Suroto, Suradi, Sujono, Sabar, Firdaus, Sadak, Udjang, Ngadijono, Ponidi dan Mintarsa. Lalu ada ukiran tulisan lain HSDS Sangsela dan tahun pembuatan 30.11.1965.
"Sukarno dikenal dengan kiasan flamboyan, pengagum sosok perempuan ada beberapa patung yang juga dibuat atas permintaan Soekarno diantaranya di tepian kolam renang ada patung perempuan yang menghadap ke arah bangunan hotel," lanjut Syifa.
Presiden Sukarno membangun hotel, lengkap dengan fasilitas lift mewah di GISBH Palabuhanratu yang mungkin hanya satu-satunya. Saat itu, lift tergolong barang mewah dan hanya ada di kota-kota tertentu saja.
GISBH tetap mempertahankan interior warisan presiden pertama Indonesia itu, meski begitu mereka juga memperbaharui diri soal tampilan. Beberapa tampilan bagian luar yang berdekatan dengan pantai dibuat modern, dengan cafe dan nuansa ala-ala di kota besar.
(elk/elk)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum