Yuk, Main Lagi ke Green Canyon Pangandaran

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Yuk, Main Lagi ke Green Canyon Pangandaran

Faizal Amiruddin - detikTravel
Rabu, 11 Mar 2020 06:11 WIB
Green Canyon Pangandaran
Foto: (Faizal Amiruddin/detikcom)
Pangandaran -

Keindahan objek wisata Cukang Taneuh atau dikenal dengan Green Canyon di Pangandaran, Jawa Barat sudah mendunia. Yuk, main-main lagi ke sini.

Keindahan ngarai yang terbentuk dari proses erosi tanah selama jutaan tahun yang ditembus aliran Sungai Cijulang telah menjadi pilihan favorit traveler yang berkunjung ke Kabupaten Pangandaran.

Proses alami itu telah membuat derasnya air sungai membobol gua yang banyak terdapat stalaktit dan stalakmit.

Yuk, Main Lagi ke Green Canyon PangandaranFoto: (Faizal Amiruddin/detikcom)

Setiap hari, terutama akhir pekan puluhan perahu hilir mudik mengantar wisatawan yang hendak menikmati atraksi alam yang luar biasa.

"Kalau akhir pekan mayoritas wisatawan lokal, kalau hari-hari biasa banyak turis asing," kata Didin, warga Desa Kertayasa.

***
Penjelajahan alam menuju objek wisata Green Canyon ini dimulai dari Dermaga Ciseureuh, di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yuk, Main Lagi ke Green Canyon PangandaranFoto: (Faizal Amiruddin/detikcom)

Pengunjung bisa memilih 3 paket penjelajahan yang ditawarkan. Untuk termurah adalah paket penjelajahan selama kurang lebih 45 menit. Untuk paket ini pengunjung tidak berenang namun hanya menyaksikan keindahan ngarai dari atas perahu. Harganya Rp 200 ribu untuk satu perahu berpenumpang lima orang.

Sementara itu, paket penjelajahan dan berenang di spot Batu Payung selama 30 menit, harga tiketnya Rp 300 ribu. Jika ingin berenang lebih lama atau sekitar 1 jam dan mengakses spot berenang Pamandian Putri, harga paketnya Rp 400 ribu.

Jika ingin lebih ekonomis, pengunjung sebaiknya berkelompok maksimal lima orang, sehingga biaya penjelajahan bisa dibagi.

Lepas dari dermaga pengunjung langsung menjelajah ke arah hulu sungai menuju Green Canyon. Pemandangannya cukup menarik. Kondisi sungai bersih dengan kondisi vegetasi di kiri dan kanan hijau dan rimbun.

Decak kagum pengunjung biasanya terjadi ketika sampai di mulut goa. Di lokasi ini pula dapat kita bersiap diguyur hujan abadi.

Yuk, Main Lagi ke Green Canyon PangandaranFoto: (Faizal Amiruddin/detikcom)

Ya, ini adalah hujan yang tak henti sepanjang masa, sehingga disebut hujan abadi. Namun, sebenarnya air yang mengguyur bukan dari langit, namun rembesan mata air dari tebing dan atap goa yang indah.

Di lokasi ini, setiap pengunjung umumnya tak tahan untuk menceburkan diri berenang di air yang jernih. Tak usah risau jika tak piawai berenang, pengunjung bisa menggunakan rompi pelampung untuk tetap mengapung di permukaan air.

Hawa sejuk, pemandangan indah dan air yang jernih seakan menguras semua rasa kagum terhadap keindahan alam di Green Canyon.

Kepala Desa Kertayasa Maman Abdul Rohman menjelaskan, objek wisata utama Green Canyon ini sebenarnya dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Pangandaran. Namun pemerintah desa melalui badan usaha milik desa (Bumdes) bersama-sama masyarakat bisa menciptakan peluang lain yang ikut menunjang destinasi utama.

ADVERTISEMENT

Juga, sekaligus memberikan ruang bagi masyarakat untuk ikut menikmati hasil dari aktifitas pariwisata. Alhasil selain mendapat pendapatan bagi hasil dari Pemkab Pangandaran, Desa Kertayasa juga mendapat penghasilan dari aktifitas usaha pariwisata yang dikelola Bumdes.

Salah satu potensi yang dikembangkan oleh Bumdes Desa Kertayasa adalah mengelola wisata body rafting Guha Bau.

"Jadi, kalau ingin lebih puas, pengunjung bisa mengikuti body rafting yang kami kelola," kata Maman.

Pengelolaan wisata yang dimulai pada tahun 2010 silam ini kemudian berkembang dan bisa menjadi sumber penghidupan bagi banyak warga Kertayasa.

Pemanfaatan inilah yang kemudian mengantarkan Desa Kertayasa Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran menjadi juara nasional Desa Wisata tahun 2019 lalu.




(sym/ddn)

Hide Ads