Traveler sudah ada yang kangen mendaki gunung Agung? Kita tahu selama ini pariwisata menjadi andalan dalam pendapatan daerah pulau Dewata ini. Semenjak pandemi, tidak dipungkiri dunia Pariwisata di dunia sangat terdampak.
Kemenparekraf juga telah membicarakan langkah-langkah pembukaan Bali untuk memulai new normal pariwisata, yaitu dengan membuat SOP, simulasi, sosialisasi ke masyarakat dan pelaku usaha hingga destinasi wisata siap dibuka. Kita doakan semoga semua dapat berjalan dengan lancar ya traveler. Tentunya dibutuhkan kerja sama, kedisiplinan semua pihak terkait.
Nah, sudah tidak sabar ya? Apakah gunung Agung menjadi salah satu destinasi yg akan dibuka? Bagi traveler yang suka menikmati indahnya pemandangan dari ketinggian seperti saya, mungkin sudah sangat rindu akan mendaki. Kita tunggu saja keputusannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ngomong-ngomong tentang gunung Agung, sudah lama sekali saya ingin mendaki ke sana lagi, menikmati indahnya matahari terbit dari atap pulau Dewata yg begitu indah. Jika cuaca cerah kita juga akan disambut indahnya Rinjani di Lombok dari kejauhan juga gunung Batur. Ahhh... kangen sekali rasanya.
Pada kesempatan lalu, saya mendaki gunung Agung bersama teman saya Elfriday, kami mendaki via jalur Pura Besakih. Untuk mendaki gunung Agung, kita diwajibkan didampingi lokal guide. Gunung Agung juga merupakan tempat yang disakralkan oleh umat Hindu di Bali, jadi kita harus menjaga sopan santun.
Salah satu aturan yang tak tertulis yang kami dapat adalah saat mendaki kita tidak dibolehkan membawa makanan dari daging sapi. Untuk wanita yang sedang haid juga tidak diperbolehkan untuk mendaki gunung Agung.
---
Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikTravel, I Gede Leo Agustina, dan sudah tayang di d'Travelers Stories
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia