Bagi anda yang penikmat senja, objek wisata puncak Baro-baro yang berada di kelurahan Kalabbirang, Kecamatan Bantimurung, Maros, Sulawesi Selatan, layak anda kunjungi. Pemandangan matahari terbenam atau sunset di tempat ini super ciamik.
Di tempat wisata yang digagas oleh anak-anak muda desa setempat ini, juga menyuguhkan pemandangan khas gugusan karst yang eksotik dengan latar belakang gunung Bulusaraung serta hamparan persawahan.
Pesona pemandangan puncak Baro-baro ini memang menjadi salah satu tempat favorit traveler yang berburu spot foto untuk diunggah di media sosial. Banyak pengujung yang datang ke destinasi ini setelah melihat dari media sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Rammang-Rammang: Hidden Gem dari Sulawesi |
"Baru pertama kali ke sini, tahunya sih dari media sosial. Paling menarik ini pemandangan sunsetnya yang keren sekali. Terus ada gugusan karstnya juga sangat indah sekali. Memang sangat rekomended lah tempatnya," kata salah seorang traveler, Nunu, Rabu (19/08/2020).
Untuk sampai ke puncak bukit karst ini, traveler harus ekstra hati-hati karena jalan menuju ke puncaknya sangat terjal dengan kemiringan mencapai 45 derajat. Rute puncak Baro-baro pun cukup jauh dan melelahkan. Namun, semua akan terbayar jika sudah berada di puncak.
![]() |
![]() |
"Iya memang butuh perjuangan untuk sampai ke sana. Lumayan istirahatnya 5 kali sampai ke puncaknya. Tapi pas sampai puncaknya tuh semua terbayarkan karena pemandangannya membuat kita tidak mau turun lagi," lanjutnya.
Sejak dibuka pada tahun 2018, lokasi wisata ini memang menjadi salah satu spot wisata alternatif bagi traveler. Pada saat hari libur, total pengunjungnya pun bisa mencapai ratusan orang, bahkan banyak di antara mereka yang bermalam dengan memasang tenda.
"Paling banyak pengunjungnya itu kalau Sabtu-Minggu. Mereka ada yang bermalam karena memang pemandangan malamnya juga sangat bagus dari atas sini," kata pengelola, Dedi Yunus.
![]() |
![]() |
Sejauh ini, pihak pengelola masih terus melakukan pembenahan, utamanya akses jalan menuju puncak yang dinilai terlalu ekstrem, sehingga wisatawan bisa semakin ramai berkunjung ke sana. Dampaknya, masyarakat setempat juga bisa menambah penghasilan dari berjualan.
"Yah memang masih banyak yang harus dibenahi, utamanya jalan menuju puncaknya. Kita berharap, lokasi ini bisa semakin ramai dikunjungi jadi warga juga bisa mendapatkan penghasilan tambahan," sebutnya.
Selain pemandangan, tempat wisata ini juga memiliki keunggulan karena lokasinya yang hanya berjarak sekitar 10 kilometer dari kota Maros dan dekat dengan objek wisata prasejarah leang-leang dan wisata alam Bantimurung.
Bagi traveler yang berminat menikmati suasana pemandangan dari atas puncak Baro-baro ini, tak perlu khawatir dengan uang masuknya karena pengelola hanya mematok karcis sebesar Rp 5 ribu per orang. Itu sudah termasuk biaya parkir.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum