Bekas Kandang Sapi Jadi Tempat Kulineran di Jogja: Bakmi Mbah Gito

Yogyakarta memang tidak ada habisnya untuk dijelajahi, karena di sini terdapat banyak pilihan wisata, dari edukasi, alam, sampai hiburan yang patut masuk daftar ketika berkunjung. Dengan berwisata kita bisa menghilangkan setidaknya sedikit dari penat setelah beraktivitas.

Selain melepas penat dengan berwisata, kita juga bisa mencari kuliner di Yogya. Yang mana kota ini jadi salah satu surga kuliner dari makanan kekinian kue para artis atau tradisional seperti gudeg. Selain itu ada bakmie yang tidak asing di Yogya yaitu Bakmie Mbah Gito.

Bakmie Mbah Gito yang terletak di Jalan Nyi Agengnis No. 9, Rejowinangun, Kotagede, Yogyakarta. Restoran ini menyajikan mie godog khas dan tempat tradisional yang menjadi magnet tersendiri untuk dikunjungi.

Sampai dari pintu masuk kita akan disambut bangunan tradisional dan patung kayu, dan terlihat di atas pintu ada penumbuk padi khas zaman dahulu menandakan bangunan ini masih mempertahankan ketradisionalannya. Tidak lupa dengan karyawan di sini memakai baju tradisional lurik Jawa akan menyambut hangat.

Dari meja dan kursi kayu dan beberapa ornamen lain seperti jam dinding, wayang, tulisan aksara membuat kita mengingat kembali di masa lalu khas tradisional indonesia. Ditemani dengan bakmie godog yang masih mengebul dengan suiran ayam, seledri, telur ala bakmie Mbah Gito dan minuman soda tradisional Jogja Saparella yang menyegarkan tak lupa lagu iringan Jawa, yang mengingatkan kita menyantap hidangan di pesta pernikahan khas Jawa.

Makanan di Warung Bakmi Jowo Mbah Gito (Foto: Melani ersa/d'Traveler)

Interior di Warung Bakmi Jowo Mbah Gito (Foto: Melani ersa/d'Traveler)

Harga makanan di Bakmie Mbah Gito dari Rp 20-40 ribu, untuk minuman harga Rp 8-13 ribu. Meski tradisional, pembayaran sudah modern, selain tunai pembayaran juga bisa dilakukan dengan kredit atau debit.

Kayu sebagai penopang utama rumah, siapa sangka jika dulunya tempat Bakmie Mbah Gito adalah sebuah kandang sapi yang sekarang diubah menjadi tempat makan yang ramai. Desain interior khas Jawa yang bikin kita nostalgia dan betah di sini.

---

Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikTravel, Melani ersa, dan sudah tayang di d'Travelers Stories.