Bandung tak pernah kehilangan pesonanya. Di masa pandemi, Bandung punya objek wisata bernama Rumah Budaya Rosid yang akan memberi nuansa Yogyakarta.
Saat masuk ke area Rumah Budaya (studio dan cafe) pengunjung akan disambut dengan gapura dari kecil yang berhiaskan ukiran kayu. Begitu pun di dinding-dinding ada beberapa ukiran yang sengaja dibuat acak.
Selain itu, bertemu dengan suasana pedesaan yang khas dengan perabotan dan tiang penyangga yang berbahan kayu dan batu akan mulai terasa. Design interior disatukan dengan artefak khas Jawa dan peralatan petani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meja dan kursi yang digunakan untuk pengunjung juga terbuat dari batu dan kayu. Kayu yang digunakan murni dari kayu jati dibuat dan diukir sendiri dengan keterampilan alami pembuatnya.
Nuansa seperti ini berlokasi di Jalan Cigadung Raya Tengah No. 40 Cigadung Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung. Tempatnya adem karena banyak pohon-pohon dan menu makanan dengan harga yang terjangkau.
![]() |
Rosid selaku pemilik sekaligus seniman di Rumah Budaya ini mengatakan, Rumah Budaya ini mencakup pada keseluruhan kesenian. Mulai dari saung, studio, gallery dan menjadi satu kesatuan budaya. Awalnya, dia membuat studionya sendiri pada tahun 2000 dan kemudian berkembang hingga 2009.
"Awalnya Rumah Budaya ini dibuat untuk pribadi, karena tujuan saya fokus ke seni lukis. Lama kelamaan kok banyak yang pengen ke sini, akhirnya bikin gallery, pernah di pakai pameran," ujar Rosid saat ditemui detikcom beberapa waktu lalu.
Baca juga: Syahdunya Pagi di Ranca Upas |
Selintas terlihat seperti di Yogyakarta karena beberapa barang antik yang di pajang di setiap penjuru cafe dan studio sekitar 60% dari Jawa Tengah. Tapi ada juga yang dari Jawa Barat dan Jawa Timur.
"Karena dulu awalnya ayah saya petani jadi kebanyakan barang yang di pajang itu yang berkaitan dengan kegiatan petani, keseharian saya akrab dengan barang-barang tradisional juga," ujarnya.
Oleh sebab itu, ketika membeli lahan tersebut Rosid tidak berpikir panjang untuk menjadikannya saung dan koleksi barang tradisional. Pada akhirnya, tempat tersebut menarik banyak pengunjung.
![]() |
Hingga saat ini, respons pengunjung sangat baik. Dia menuturkan, di daerah pusat Kota Bandung melihat nuansa budaya sudah sangat jarang ditemui.
"Semakin ke sini semakin punya kewajiban untuk terus mengembangkan potensi pada seni lukis saya, mengikuti kehendak hati saya. Mudah-mudahan apa yang saya lukis apa yang saya kumpulkan apa yang saya tata bisa menjadi bahan perenungan dan pembelajaran untuk generasi berikutnya," harapnya.
Untuk menuju lokasi wisata budaya ini, pengunjung tidak dikenakan tarif masuk hanya membayar parkir dan jika berminat membeli makanan dan minuman serta kopi di Cafe Studio Rosid di Bandung. Harga makanan dan minuman sangat terjangkau mulai dari Rp 8 ribu.
(bnl/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum