Tradisi salin atau buka luwur Kanjeng Sunan Muria pada tahun ini digelar secara tertutup dan khusus. Prosesi puncak salin luwur pun digelar sangat sederhana. Meskipun demikian prosesinya tetaplah sakral.
Pantauan detikcom, acara salin luwur dimulai pukul 05.00 WIB, Kamis (3/9/2020). Acara dimulai dengan doa di jalan antrean masuk ke makam Sunan Muria. Tampak pengurus makam juga terlihat membawa luwur makam Sunan Muria.
Setelah itu kemudian, pengurus yang membawa luwur berjalan menuju makam Sunan Muria. Mereka tampak menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker dan berjarak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat berjalan, iringan salin luwur makam Sunan Muria tampak diiringi musik terbang. Selawat berkumandang mengiringi iring-iringan salin luwur Sunan Muria.
Sesampainya di makam Sunan Muria, pengurus membawa luwur secara bergantian memasangnya. Sambil masang luwur, jemaah yang hadir membaca tahlil dan yasin. Setelah prosesi salin luwur, selanjutnya jamaah mengikuti selamatan dengan memakan nasi berkat secara bersama-sama di aula komplek makam.
![]() |
Juru kunci makam Sunan Muria, Moh Shokib Garmo Sunarno, mengatakan puncak salin luwur Sunan Muria digelar secara tertutup dan khusus. Biasanya mendatangkan 750 tamu undangan, tahun ini hanya puluhan tamu undangan.
"Jadi kami pengurus memang salin luwur Sunan Muria dilaksanakan dengan sederhana sekali dan tertutup, biasanya pagi ini undangan 750 orang. Ini hanya pengurus dan penggawa perangkat desa itu saja," kata Shokib saat ditemui selepas salin luwur di kompleks makam Sunan Muria.
"Meskipun demikian tradisi salin luwur tetap sakral. Karena tradisi itu tidak bisa kita kurangi, ya seperti ini tradisi salin luwur," sambungnya.
Shokib mengatakan, tradisi salin luwur Sunan Muria sudah dimulai sejak 1 Muharram 1442. Acara dimulai dengan pelepasan luwur dan puncaknya 15 Muharram 1442 salin luwur Sunan Muria.
![]() |
"Mulai tanggal 1 Suro (1 Muharram 1442) pelepasan luwur yang lama. Dan hari ini puncaknya salin luwur ini," ujar dia.
"Kain luwur menghabiskan 13 pcs, di situ ada kain wiron, ada lajer, ada sarung, ada kompol, dan ada kain rantai," kata Shokib.
Di tengah pandemi ini, dia berharap agar virus Corona segera hilang. Karena kata dia pandemi ini sangat berdampak bagi masyarakat di segala sektor.
"Harapannya pandemi cepat hilang, karena perekonomian berdampak betul sekitar gunung Muria ini," ujar Shokib.
![]() |
Sementara itu, saat prosesi salin luwur Sunan Muria akses menuju makam sementara ditutup bagi peziarah. Meskipun demikian, peziarah terlihat sudah mulai berdatangan bahkan sudah ada yang menunggu.
Salah satu peziarah asal Jombang, Jawa Timur, Tolib datang bersama rombongan ziarah di makam Sunan Muria. Dia mengaku sudah menunggu sekitar 30 menit untuk bisa masuk ke makam Sunan Muria.
"Ziarah rutin, ziarah wali sembilan, ini rencana bulan sebelum puasa kemarin tapi ditutup dan baru bisa pas salin luwur ini. Tadi sudah menunggu sekitar setengah," ujar Tolib saat ditemui di jalan antrean menuju makam Sunan Muria pagi ini.
"Tadi sudah diingatkan terapkan protokol kesehatan, cuci tangan, pakai masker dan jaga jarak," sambung Tolib.
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum