Unik, Warga Dieng Pelihara Ikan di Air Hangat

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Unik, Warga Dieng Pelihara Ikan di Air Hangat

Uje Hartono - detikTravel
Jumat, 18 Sep 2020 15:34 WIB
Kolam Banjarnegara.
Kolam ikan dengan air panas di Banjarnegara (Uje Hartono/detikTravel)
Uje Hartono -

Lumrahnya, budidaya ikan menggunakan air tawar biasa. Tapi, berbeda di dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah. Kolam ikan di daerah ini menggunakan air dengan suhu hingga 40 derajat celsius.

Adalah warga Dusun Bitingan, Desa Kepakisan, Kecamatan Batur, Banjarnegara. Berada di lembah pegunungan di Dieng, sumber mata air panas di dusun ini pun melimpah.

Sebagian warga memanfaatkannya untuk mengairi kolam ikan air tawar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satunya adalah Saefulloh. Warga Dusun Bitingan ini mengatakan, ada 15 kolam ikan air tawar milik warga di daerahnya. Semua menggunakan air hangat.

"Kalau jumlah kolam di sini sekitar 15 kolam, termasuk punya saya sendiri. Semuanya menggunakan air hangat," ujarnya saat ditemui detikTravel di Dusun Bitingan, Kamis (17/9/2020).

ADVERTISEMENT
Kolam Banjarnegara.Kolam ikan ini diisi air panas (Uje Hartono/detikTravel)

Ia menyebut jenis ikan air tawar yang dibudidayakan pun beragam. Mulai dari ikan mujair, ikan mas, ikan bawal hingga lele. Bahkan menurutnya, ikan akan lebih cepat besar dibanding dipelihara di air tawar biasa.

"Jenis ikan yang dipelihara bermacam-macam dan semuanya lebih cepat besar. Sayangnya warga di sini masih kurang maksimal dalam budidaya ikan ini. Tidak pernah diberi makan pelet. Hanya sayuran dan daun-daun yang ada di sekitar rumah," dia menjelaskan.

Saefulloh menceritakan awalnya warga di Dieng mencoba-coba untuk memanfaatkan air hangat yang melimpah. Mengingat di sekitar pemukiman, ada tiga mata air panas yang terus mengalir.

"Budidaya ikan air hangat ini dimulai sekitar tahun 80-an. Awalnya coba-coba, ternyata ikan tetap hidup. Kemudian diteruskan sampai sekarang. Sayangnya belum maksimal, hanya panen satu tahun sekali jelang hari raya Lebaran. Padahal lebih cepat besar," dia menerangkan.

Melimpahnya mata air panas di sekitar tempat tinggalnya pun dimanfaatkan warga untuk membuka obyek wisata pemandian air hangat hingga keperluan rumah tangga. Seperti untuk mandi di rumah dan dikonsumsi.

"Selain kolam renang air hangat, warga di sini semuanya mandi air hangat di rumah. Air juga bisa langsung diminum, karena tidak bau belerang. Kalau di sumber mata airnya itu sekitar 70 derajat. Namun setelah masuk ke rumah dan kolam renang, suhu turun menjadi 40 derajat di kolam ikan," kata dia.

Apabila singgah ke Dieng, mungkin traveler bisa menyempatkan waktu untuk melihat budidaya ikan dengan kearifan setempat di atas.




(rdy/rdy)

Hide Ads