Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Rabu, 30 Sep 2020 06:11 WIB

DOMESTIC DESTINATIONS

4 Tempat untuk Mengenang Tragedi G30S/PKI dan Kisah di Baliknya

Bekas Rumah Jenderal Ahmad Yani
Museum Ahmad Yani (Seysha Desnikia/detikcom)
Jakarta -

Hari ini dicatat sebagai tragedi G30S/PKI yang disebut-sebut salah satu sejarah kelam bangsa Indonesia. Empat lokasi ini menjadi saksi bisunya.

Momen 30 September bagi bangsa Indonesia identik dengan gerakan berdarah yang didalangi oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) di tahun 1965. Demikian sejarah mencatatnya.

Tragedi yang juga biasa disingkat dengan Gestapu ini rutin diingat kembali tiap tahunnya. Terlepas dari kontroversi yang menyertainya, traveler juga masih bisa napak tilas kisahnya lewat sejumlah destinasi di Jakarta yang menjadi saksi bisu dari tragedi berdarah itu.

Tema itulah yang juga diselenggarakan oleh Wisata Kreatif Jakarta via aplikasi Zoom, Selasa malam (29/9/2020). Dipandu oleh Ira Lathief sebagai guide, detikTravel diajak kembali napak tilas peristiwa G30S/PKI ke lokasi aslinya secara virtual. Di mana saja?

Berikut deretan saksi bisu tragedi G30S/PKI:

1. Museum Jenderal AH Nasution

Lokasi pertama adalah Museum Jenderal AH Nasution di Jalan Teuku Umar No 40, Menteng, Jakarta Pusat. Sebelum menjadi museum, dahulu rumah itu merupakan kediaman dari sang Jenderal besar.

"Rumah yang ini jadi saksi bisu penculikan AH Nasution, dan dia berhasil kabur dari belakang. Dulunya keluarga Nasution tinggal di sini. Dia meninggal tahun 2000, 2008 pindah lokasi (keluarganya)," ujar Ira.

Rumah AH NasutionRumah AH Nasution Foto: Seysha Desnikia/detikcom

Dari total tujuh korban dalam tragedi G30SPKI, Jenderal AH Nasution adalah satu-satunya yang berhasil selamat. Namun, nyawanya itu harus ditebus oleh meninggalnya sang anak, Ade Irma Nasution (5 tahun) dan Lettu Pierre Tendean yang mengaku sebagai sang Jenderal.

"Setelah G30SPKI, dia satu-satunya Jenderal tinggi yang hidup. Dia yang memberi penghormatan terakhir ke korban," tambah Ira.

Kini, traveler bisa berkunjung ke museum yang jadi saksi bisu dari hidup sang Jenderal AH Nasution. Selain bisa melihat langsung rumahnya, tak sedikit juga barang sejarah milik sang Jenderal hingga Ade Irma anaknya.

2. Museum Ahmad Yani

Masih di daerah Menteng, ada Museum Ahmad Yani di Jalan Lembang No 58 dan Jalan Latuharhari No 65, Jakarta Pusat. Sesuai namanya, museum ini merupakan bekas rumah dari Jenderal Ahmad Yani.

"Dia pimpinan tertinggi di TNI AD, menggantikan posisi Nasution. Dia sering disebut Jenderal kesayangan Sukarno," ujar Ira.

Patung pahlawan revolusi Ahmad Yani berdiri di depan Museum Sasmita Lokal Ahmad Yani di persimpangan Jl Lembang 58 dan Jl Latuharhari 65, Jakarta.Patung pahlawan revolusi Ahmad Yani berdiri di depan Museum Sasmita Lokal Ahmad Yani di persimpangan Jl Lembang 58 dan Jl Latuharhari 65, Jakarta (Ari Saputra/detikTravel)

Jenderal Ahmad Yani merupakan salah satu yang tewas setelah ditembak langsung di rumahnya. Selepas sang Jenderal, rumah itu beralih fungsi jadi museum dan masih kerap didatangi oleh keluarganya.

Pihak penjaga museum menyebut, kalau dahulu pernah dipasang sesajen untuk sang Jenderal di rumahnya. Namun, tradisi itu sudah tak dilakukan kini.

Selain menyimpan barang peninggalan sang Jenderal, museum itu juga sarat kisah mistis. Boleh percaya, boleh tidak.

"Di kamar AH Yani gak boleh foto-foto ada kitanya. Tar sakit berbulan-bulan. Misal mau ngambil foto ruangannya saja masih bisa," kata Ira.

Selanjutnya
Halaman
1 2


Simak Video "132 Tahun Museum Radyapustaka Merawat Peninggalan Bersejarah"
[Gambas:Video 20detik]

BERITA TERKAIT
BACA JUGA