yaman betul bermotor dari Tangerang Selatan ke Bali. Kendati lelah tak bisa dihindari, namun pengalaman di perjalanan bikin puas.
Perjalanan saya kali ini dimulai dari Tangsel. Tujuannya, finis di Bali. Kami turing dengan mengendarai sepeda motor.
Kota persingahan pertama adalah di Purwakarta. Kami istirahat untuk mencicipi kuliner sate marangi di daerah Plered.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu. kami melakukan sholat dan melanjutkan perjalanan menuju Semarang. Memang tidak terlalu banyak dokumentasi foto dikarenakan telepon genggam yang saya gunakan fokusnya untuk penunjuk jalan.
Dalam perjalanan ini saya cukup lama beristirahat di Semarang. Itu cukup untuk membayar minimnya istirahat sejak dari tiik start. Paling banter berhenti untuk sholat, rebahan, dan makan.
Kami bermalam di Semarang untuk istirahat total, tidur. Rekan seperjalanan saya, Ramdan, menyebut perjalanan ini terbilang santai karena tidak ada target finis jam dan hari. Sejak awal kami memang berniat untuk betul-betul relaks dalam melakukan perjalanan ini.
![]() |
Di Semarang, kami sempatkan untuk mampir ke destinasi primadona dan kulinernya. Setelah itu, kami melanjutkan menuju tujuan awal kami, yaitu ke Gunung Bromo.
Alhamdulilah akhirnya sampailah kami di Bromo. Karena motor kami dilarang melintasi lautan pasir di sana, kami menyewa kuda.Biaya sewa kuda itu Rp 125.000 pp.
Setelah spekulasi untuk melanjutkan perjalanan ke Bali. Akhirnya, kami bersepakat menuju Bali.
Kami pun bergegas menggeber motor menuju ke Banyuwangi, tepatnya ke Pelabuhan Ketapang.
Biaya penyeberangan dari Ketapang ke Pelabuhan Gilimanuk Rp 25.000 (pakai e-money) dan menunjukkan KTP. Menurut informasi, harga bisa saja berubah sewaktu-waktu sesuai ketentuan penggelola pelabuhan tapi kalaupun ada perubahan tidak akan terlalu signifikan.
Waktu tempuh perjalanan kapal dari Banyuwangi ke Bali itu hanya 30 menit. Setibanya di Pulau Dewata, rasanya sungguh menyenangkan, apalagi perjalanan menggunakan motor dan hanya berdua tanpa menggunakan jasa club motor, pengawalan polisi dll. Boleh dibilang kami hanya bermodalkan nekat dan keyakinan pasti sampai di tujuan.
Setelah turun dari kapal, saya fikir akan segera tiba Denpasar, tapi ternyata masih jauh. Saya menghabiskan waktu perjalanan hampir tiga jam untuk sampai di Denpasar.
Selain itu, saya baru mengetahui untuk memasuki Bali melalui pelabuhan harus menyiapkan KTP aktif karena kalau tidak aktif tidak akan diperkenankan untuk menyeberang.
Sampai Bali
Sesampai di Bali, hal pertama yang kami cari adalah tempat ibadah, karena masjid lumayan susah dicari di Bali, setelah itu sobat ekstrem saya mencoba menghubungi teman-temannya di Bali. Lumayan ada satu teman yang menawari kami tinggal di kosannya. Malah, kami juga mendapatkan informasi mendalam soal destinasi wisata. Kami berada di Bali selama empat hari tiga malam.
Setelah itu, kami pulang.
Andai dirangkum ini biaya yang kami habiskan untuk perjalanan Tangsel ke Bali:
1. Bensin Rp 850.000 perisi bensin @Rp 50.000
2. Makan Rp 100,000 X 15= Rp 1.500.000
3. Minum, jajan dll Rp 300,000
4. Penginapan Rp 100.000 x 7 = Rp 700,000
Jadi, total kami menghabiskan uang sebesar Rp 3.400.000
![]() |
Jumlah itu setara dengan harga tiket pesawat paling murah dari Jakarta ke Bali, so... perjalanan yang cukup hemat, menantang , dan menyenangkan.
Dari Bali kami pulang lewat jalur yang berbeda. Kami juga mengunjungi beberapa kota yang kami lewati Yogyakarta kami sempat bermalam dan menikmati destinasi dan keindahan Yogyakarta serta Dieng. Bahkan, kami sempat berkemah di area camp Sikunir.
Saat sampai di Purwokerto, kami istirahat total, kemudian mencicipi kuliner di Bandung dan melewati Cibodas untuk istirahat sebelum menuju ke Tangse.
Simak Video "Video: Nyobain Walking Tour, Jalan-Sepedaan sambil Keliling dan Belajar Sejarah"
[Gambas:Video 20detik]
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda