DOMESTIC DESTINATIONS
Magelang Punya Eks Budidaya Ikan Tawar Terbesar di Jateng

Tak jauh dari Candi Mendut, ada lokasi destinasi wisata yang patut dikunjungi wisatawan. Wisata edukasi ini berada di Desa Ngrajek, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Lokasi ini sangat cocok dikunjungi sambil naik sepeda maupun mereka yang suka jalan kaki atau trekking. Nantinya sambil gowes maupun jalan kaki bisa melihat budidaya ikan tawar.
Sekitar tahun 1980-an, Desa Ngrajek ini terkenal dengan potensi budidaya ikan tawar terbesar se-Jawa Tengah. Untuk itu, pengunjung yang berwisata di Desa Ngrajek, khususnya di Dusun Ngrajek 1, Ngrajek 2, dan Ngrajek 3 bisa mendapatkan bonus belajar budidaya ikan tawar.
Saluran irigasi yang dulunya penuh dengan sampah, kini dibersihkan dan digunakan untuk memelihara ikan tawar. Untuk wisata ini, belum ada tiket masuknya.
Pengelola hanya menyediakan pakan ikan per kap sebesar Rp 2.000. Pengunjung baik keluarga maupun anak-anak suka memberi makan ikan di selokan air yang berada di Dusun Ngrajek 1.
Untuk di Dusun Ngrajek 1 ini, saluran air yang digunakan memelihara ikan sepanjang 30 meter, lebar 1,8 sentimeter, kedalaman 1 meter. Dulunya, saluran ini penuh dengan sampah dan sedimentasi berupa pasir yang dikeruk.
Sedangkan di atasnya ada tembok milik warga yang dilukis mural ikan koi. Kemudian, digunakan untuk memelihara ikan sejak sebulan yang lalu.
![]() |
Semenjak itu, pengunjung berdatangan, kemudian rata-rata sehari habis 15 sampai 20 kap pakan ikan.
Saat weekend minimal 50 kap pakan ikan habis. Di saluran ini dipelihara ikan nila dan koi.
"Ini sejak sebulan. Hari biasa habis 15 sampai 20 kap pakan ikan, per kap Rp2.000. Akhir pekan minimal 50 kap habis. Waktu ke sini yang tepat sore hari," kata Ardian Prihandoko, salah satu pengelola saat ditemui di lokasi, Rabu (14/10/2020).
Sementara itu, Humas Komunitas Masyarakat Peduli Lingkungan Desa Ngrajek, Yusuf Wardani mengatakan, di Ngrajek ada sumber mata air yang benar-benar dari waktu ke waktu keberadaannya eksis terus. Air ini mempunyai nilai manfaat untuk saluran kolam, persawahan, juga diambil sebagai air minum buat orang Magelang.
Namun demikian, saluran-saluran air ini pernah dijadikan tempat membuang sampah.
![]() |
"Kami menyadari tentang edukasi hidup bersih, hidup sehat, memang tidak bisa merata ke lapisan masyarakat. Lha akhirnya, kita membentuk sebuah Komunitas Masyarakat Peduli Lingkungan Desa Ngrajek. Kami mengkampanyekan program-program itu ke masing-masing dusun di Desa Ngrajek," kata Yusuf.
Untuk itu dilakukan gotong royong membersihkan saluran irigasi dari sampah-sampah keluarga. Kemudian, pembersihan untuk titik pertama di sekitar sumber air Tuk Udal yang berada di Dusun Ngrajek 3.
"Kita gantian ikut kerja bakti ke sana. Akhirnya pada suatu ketika setelah airnya bersih, tercetus sebuah ide bagaimana jika tembok-tembok ini kita percantik," kata dia.
"Membuat mural-mural itu. Sudah beberapa titik dibenahi sampai ada satu titik yang sudah jalan. Malah tidak sengaja menjadi destinasi wisata," jelas dia.
"Jadi saluran air itu dibersihkan, tembok yang kosong itu dicat, di situ dikasih ikan, memang tujuan utama untuk pembudidayaan ikan. Ternyata saat ini malah berkembang menjadi destinasi wisata ngasih makan ikan untuk anak-anak, untuk keluarga," ujarnya.
Ada paket wisata yang ditawarkan, yakni penggunaan sepeda. Paket sepeda berkeliling Desa Ngrajek akan mendapatkan edukasi tentang budidaya ikan tawar.
"Itu modelnya paket. Itu tergantung dari mulai sepeda, include donasi ke beberapa titik mulai harga Rp 100.000 sampai nanti tergantung untuk paket makannya. Jadi kegiatan itu sudah termasuk makan, snack, sewa sepeda dan pemandunya," tuturnya.
Selain itu, di Dusun Ngrajek 2, Magelang nantinya wisatawan bisa melihat pemeliharaan ikan tawar yang sudah besar-besar siap dipanen dalam wisata edukasi ini.
(msl/ddn)