Hindari Penumpukan di Candi Borobudur, Coba Kunjungi Situs-situs Ini

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Hindari Penumpukan di Candi Borobudur, Coba Kunjungi Situs-situs Ini

Eko Susanto - detikTravel
Kamis, 24 Des 2020 23:13 WIB
Situs Dipan dan Brongsongan
Situs Dipan dan Brongsongan (Foto: Eko Susanto/detikcom)
Magelang -

Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud, Hilmar Farid mendorong wisatawan untuk mengunjungi situs-situs yang ada di sekitar Candi Borobudur. Hal ini untuk menghindari terjadinya penumpukan wisatawan di Candi Borobudur.

Wisatawan selama ini telah mengetahui keberadaan Candi Borobudur, Mendut dan Pawon. Namun demikian di kawasan Candi Borobudur terdapat situs-situs yang layak untuk dikunjungi juga.

Adapun situs-situs yang ada antara lain Situs Dipan di Dusun Dipan, Desa Tuksongo, Kecamatan Borobudur. Kemudian, Situs Brongsongan, yang ada di Dusun Brongsongan, Desa Wringinputih. Selain itu, masih ada Situs Bowongan, Situs Samberan, Situs Plandi dan Kompleks Makam Belanda (Kerkhoff).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hilmar Farid menilai, potensi yang ada di sekitar Borobudur luar biasa. Hal ini yang terlihat baru ibarat kulitnya belum sampai intinya. Untuk itu, upaya penyelamatan situs masih banyak yang harus dikerjakan.

"Luar biasa ini baru kita kupas ke kulitnya belum ke intinya. Jadi pekerjaanya masih banyak dan tentu kalau kita mandatnya kan perlindungan yang diutamakan adalah keselamatan dari situs," kata Hilmar kepada wartawan di sela-sela meninjau Situs Brongsongan, Kamis (24/12/2020).

ADVERTISEMENT
Situs Dipan dan BrongsonganSitus Dipan (Foto: Eko Susanto/detikcom)

Pihaknya mengunjungi Situs Dipan dan Situs Brongsongan. Selain itu, sebelumnya mengunjung Sendang Lanang dan Sendang Wadon yang berada di belakang Candi Pawon. Adapun di kawasan ini juga ditemukan adanya struktur.

"Kemarin sempat diajak ke belakang Candi Pawon itu, Sendang Lanang dan Sendang Wadon itu ternyata ada juga struktur. Teman-teman kan sementara menduga ini nggak berdiri sendiri jadi ada sambungannya. Nah ini, tentu kalau kita terus melakukan penggalian akan ada kemungkinan mengangkat lebih banyak lagi," tuturnya.

Terkait dengan Situs Dipan dan Brongsongan kedepannya, Hilmar mengatakan, keberadaan ini nantinya akan menjadi prioritas. Hal ini mengingat masih bisa dikembangkan terlebih Candi Borobudur menjadi destinasi super prioritas sehingga perlunya ada atraksi yang berada di sekitarnya.

Situs Dipan dan BrongsonganSitus Brongsongan (Foto: Eko Susanto/detikcom)

"Kalau yang pasti selama ini kan penggalian dilakukan oleh teman-teman di Balai Konservasi. Kalau melihat kemungkinan masih adanya hal lainnya pasti kita mau prioritaskan juga. Ini kaitannya Borobudur jadi super destinasi. Super destinasi ini kan, selama hanya ini yang fokus di Borobudur saja, sementara ada begitu banyak kemungkinan-kemungkinan lain," tuturnya.

"Ketika ada lebih banyak atraksi yang di luar, orang tidak akan bertumpuk semuanya, kemudian fokus ke Borobudur. Ada banyak fokus lain dan tentu nanti akan ada kerja sama dengan teman-teman di pariwisata yang selama ini mengelola, juga pemda sehingga atraksi-atraksi yang lain ini bisa dilihat juga," tuturnya.

Menyinggung perihal wisata edukasi, kata dia, kerja arkeologi dapat dikemas menjadi paket wisata khusus yang sangat menarik. Sasaran wisatawan yang tidak sekadar ingin foto maupun selfie, namun mereka yang pingin belajar.

"Jadi jangan cuman melihat pas sudah jadi, melihat dalam proses kunjungan kayak begini (melihat situs), kunjungan kita kasih penjelasan mengenai kerja arkeologi dan seterusnya itu akan sangat menarik. Mungkin itu malah jadi paket-paket khusus yang sasarannya ke orang-orang yang nggak pengen lihat candi dan selfie di sana (Candi Borobudur), tapi memang pingin belajar sesuatu. Ini mestinya sangat bisa memanfaatkan situs-situs yang berkembang ini. Jumlahnya cukup banyak," pungkasnya.




(msl/msl)

Hide Ads