Keren, Perahu Tradisional Jadi Magnet Baru Objek Wisata Rawa Jombor di Klaten

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Keren, Perahu Tradisional Jadi Magnet Baru Objek Wisata Rawa Jombor di Klaten

Achmad Syauqi - detikTravel
Jumat, 02 Apr 2021 22:32 WIB
Kapal tradisoonal di Rawa Jombor, Klaten
Kapal tradisional di Rawa Jombor, Klaten menjadi primadona (Achmad Syauqi/detikTravel)
Klaten -

Objek wisata air Rawa Jombor di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah memiliki magnet baru. Tidak hanya kuliner ikan di warung apung, tetapi puluhan perahu tradisional siap memanjakan wisatawan.

"Sekarang jumlah perahu tradisional mencapai 45 unit. Wisata perahu ini dirintis baru pada bulan Agustus tahun lalu," ungkap Ketua Paguyuban Wisata Perahu Tradisional Rawa Jombor, Sutomo pada detikcom di lokasi, Jumat (2/4/2021).

Diceritakan Sutomo, awal mula wisata perahu itu berawal dari warung apung. Semula perahu sederhana hanya empat unit untuk mengantar pengunjung warung ke tengah rawa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semula perahu hanya untuk melayani tamu warung. Karena COVID-19, warungnya terkena PSBB dan ditutup sampai akhirnya wisatawan hanya nongkrong di pinggir rawa melihat pemandangan," tutur Sutomo.

Masyarakat yang melihat kondisi itu, kata Sutomo, berinisiatif membuat perahu tradisional untuk melayani wisatawan yang cuma nongkrong di tepi jalan. Setelah diterapkan new normal, wisatawan makin banyak.

ADVERTISEMENT

"Saat new normal diterapkan, bersamaan ramainya wisata sepeda ontel lalu masyarakat membikin lagi. Dulu ada empat perahu dan tiga speed boat, kini 45 perahu milik warga lokal semua," Sutomo menambahkan.

Kapal tradisional di Rawa JomborKapal tradisional di Rawa Jombor Foto: Achmad Syauqi/detikTravel

Kini, ucap Sutomo, pengunjung perahu makin ramai. Dalam satu hati, satu perahu di hari biasa punya omset Rp 300.000 - Rp 500.000 tapi di hari libur atau akhir pekan bisa jutaan.

"Kalau Minggu atau libur bisa Rp 2 juta - Rp 3 juta per perahu. Harga tiket cuma Rp 5.000 per orang dan parkir disediakan gratis," Sutomo menjelaskan.

Wisata perahu itu, imbuh Sutomo berdampak baik bagi pedagang lainnya. Banyak pedagang kecil berjualan di lokasi.

"Pedagang kecil ramai, ya semacam tumpang sari saling menguntungkan. Untuk keamanan dijamin sebab dilengkapi pelampung dan tim kapal memiliki kemampuan penyelamatan," kata Sutomo.

Model perahu pun, kata Sutomo berubah sehingga wisatawan tertarik. Perahu ada yang bertingkat dengan fasilitas foto Selfi sehingga bisa menikmati pemandangan sambil foto.

Kapal tradisional di Rawa JomborKapal tradisional di Rawa Jombor Foto: Achmad Syauqi/detikTravel

"Wisatawan bisa menikmati pemandangan dan berfoto-foto sebab disediakan lokasi di kapal. Peran pemerintah kini terus mendorong wisata," ujar Sutomo.

Nur Kholis, pemilik perahu, mengatakan dampak pandemi Covid-19 memunculkan wisata perahu. Dengan perahu itu wisatawan bisa menjelajah rawa.

"Bisa menjelajah rawa sampai 15 - 30 menit dengan tiket Rp 5.000. Ramainya saat libur, Sabtu dan Minggu, bahkan dua perahu bisa dapat Rp 5 juta," kata Nur pada detikcom.

Satu perahu, ungkap Nur, biaya pembuatan mencapai Rp 70 - Rp 100 juta. Untuk ongkos operasional rata rata Rp 300.000 per perahu.

"Operasional Rp 200.000- Rp 300.000, jadi untuk menutup ongkos sarana cukup lama. Tapi saya yakin tambah ramai dan tiap perahu mempekerjakan minimal 3-5 orang kru," ujar Nur.

detikTravel yang mencoba naik, perahu yang digerakkan disel itu cukup nyaman dengan kondisi air rawa yang tenang. Terbuat dari pelampung sejenis busa di bawahnya dan berlantai papan kayu.

Perahu dihiasi dengan berbagai hiasan dari bunga, tempat duduk taman sampai bemo untuk spot Selfi. Untuk keamanan penumpang, disediakan baju pelampung tiap tempat duduk.

Kawasan rawa seluas sekitar 198 hektare dengan jalan lingkar sepanjang 7,5 km tersebut berhawa sejuk. Pengunjung dimanjakan pemandangan air rawa dan aktivitas warganya sembari melihat bentang perbukitan seribu di selatan.

Andi, wisatawan asal Prambanan, mengatakan sudah sering ke Rawa Jombor bersama keluarga. Awalnya diberitahu keluarga jika ada wisata perahu tersebut.

"Dulu tahunya hanya warung apung. Setelah diberitahu keluarga saya coba ke sini, ternyata asyik dan ongkos terjangkau cuma Rp 5.000," kata Andi.




(fem/ddn)

Hide Ads