Beragam cara dilakukan warga untuk mengisi libur lebaran. Selain mengunjungi beragam spot menarik, warga Kota Bandung juga mengisi liburan dengan wisata berkuda.
Salah satunya di kawasan Taman Cilaki Bandung. Deretan kuda menanti untuk ditunggangi oleh pengunjung pada Jumat (14/5/2021).
Beberapa kuda juga ada yang sudah ditunggangi oleh pengunjung berusia balita hingga anak-anak. Ekspresi mereka lucu. Ada yang serius ada juga yang terlihat riang saat kuda yang ditunggangi mendekati keluarga yang duduk di tepi jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya mumpung masih libur. Anak-anak ingin Naik kuda. Ya sudah dibawa ke sini saja," ucap Rendi (35) saat berbincang dengan detikTravel di Jalan Cilaki.
Untuk tarif yang dipatok oleh penyedia, warga Kosambi ini mengaku cukup bersahabat. Dia hanya mengeluarkan Rp 20 ribu untuk sekali menunggang kuda.
"Murah sih kalau di bilang. Ya hitung-hitung liburan murah saja," kata dia.
Tarif yang dipatok oleh penyedia jasa cukup bersahabat. Untuk satu putaran mengelilingi Taman Cilaki Bandung berjarak sekitar 500 meter dipatok Rp 20 ribu.
![]() |
"Rp 20 ribu untuk satu kali. Tapi tergantung orangnya sama kondisinya. Kalau sepi ya bisa Rp 15 ribu," ujar Itang Sofyan (28) salah satu penjaja kuda tunggang.
Kuda-kuda yang ada di taman Cilaki ini berasal dari Lembang. Ada puluhan kuda asal Lembang yang siap ditunggangi pengunjung.
"Kalau ada semua itu 59 kuda. Kalau sekarang lagi sedikit," kata dia.
![]() |
Di satu sisi, Itang mengungkapkan kondisi lebaran tahun ini tak seperti yang diharapkannya. Menurut dia, masyarakat yang datang untuk menunggang kuda cenderung lebih sedikit.
"Dari hari libur tanggal 10 (Mei) sudah sepi. Biasanya kalau ramai apalagi sebelum corona, itu sehari bisa dapat Rp 200 ribu atau Rp 150 ribu. Kalau sekarang cuma buat makan saja. Paling sehari Rp 50 ribu," kata dia.
Dia pun terkadang mengharap kebaikan dari pengunjung yang berkuda. Biasanya, kata Itang, ada beberapa pengunjung yang memberi lebih.
"Enaknya kalau orang ramah suka ngasih tips. Dukanya banyak yang marah-marah. Sekarang banyak dukanya, karena Corona," tuturnya.
(dir/msl)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol