Kota Bogor merupakan salah satu kota yang terletak di Provinsi Jawa Barat, sama halnya dengan Jawa Barat yang memiliki suku asli yaitu Suku Sunda.
Kota Bogor punya masa lalu yang erat dengan suku Sunda pada zamannya. Maka tak heran jika melihat eksistensi masyarakat Sunda di Kota Bogor.
Sejarah masyarakat Sunda di Kota Bogor memang panjang, pada perjalannya berhasil menumbuhkan adat dan budaya Sunda yang masih terjaga hingga saat ini. Salah satu pionir penjaganya adalah desa adat, di Bogor ada Kampung Budaya Sindang Barang sebagai pusat pelestarian budaya masyarakat Sunda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kampung Budaya Sindang Barang bisa menjadi salah satu destinasi tempat wisata yang mengasyikan bagi para traveler, karena selain dapat berlibur, traveler juga dapat mengenal dan belajar budaya Sunda. Mari kita mengenal lebih jauh Kampung Budaya Sindang Barang, mulai dari letaknya, fasilitas yang tersedia, kegiatan-kegiatan yang terselenggara, hingga sejarahnya.
Perlu diketahui oleh para traveler, yaitu mata pencaharian sebagian besar penduduk kampung ini adalah menjadi pengrajin sendal sepatu dan petani. Di Kampung Budaya Sindang Barang terdapat delapan macam kesenian Sunda yang telah direvitalisasi dan dilestarikan oleh para penduduknya. Di sini terdapat pula situs-situs purbakala peninggalan kerajaan Pajajaran berupa bukit-bukit berundak.
Kampung Sindang Barang memiliki suatu tradisi yang rutin dilakukan. Setiap satu tahun sekali diselenggarakan upacara adat 'Seren Taun', yaitu upacara ungkapan rasa syukur masyarakat terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas hasil panen dan hasil bumi yang diperoleh pada tahun ini. Harapannya, hasil panen tahun depan akan lebih baik lagi.
Untuk melestarikan kesenian tradisional, Kampung Budaya Sindang Barang menyelenggarakan pelatihan tari dan gamelan untuk anak-anak muda secara gratis. Anak-anak muda yang telah mahir di bidang kesenian, masing-masing maka akan dilibatkan dalam pementasan menyambut tamu yang tentunya akan menambah penghasilan untuk mereka sendiri.
Selanjutnya, daya tarik Kampung Budaya Sindang Barang
Ketika pertama kali menginjakan kaki di kampung ini, traveler akan langsung disambut dengan alunan merdu suara angklung yang dimainkan oleh para ibu-ibu dan remaja yang tergabung dalam komunitas budaya. Upacara penyambutan tamu seperti ini memang sudah dilakukan sejak lama oleh para penduduk kampung dan akan terus turun temurun diwariskan pada generasi-generasi berikutnya.
![]() |
Lebih dalam memasuki kawasan perkampungan, traveler akan mendapati betapa asrinya suasana Kampung Budaya Sindang Barang dengan nuansa hijau alami dari pantulan daun tumbuh-tumbuhan dan pepohonan yang ada di sekitarnya.
Suasana pun semakin eksotis dengan adanya rumah-rumah adat khas Sunda yang penataannya sangat rapi dan bersih. Selain itu, banyak aktivitas menarik yang bisa traveler lakukan ketika berada di kampung ini, di antaranya seperti belajar menari dan karawitan dengan dipandu oleh warga sekitar, lalu traveler juga bisa trekking ke tempat-tempat bersejarah di sekitar kampung.
Tidak jauh dari kampung budaya, sekitar satu jam perjalanan traveler juga bisa melakukan aktivitas rafting atau arung jeram di Sungai Ciberang.
Walaupun hanya sebuah perkampungan. Kampung wisata Sindang Barang juga memiliki fasilitas umum yang diperuntukkan bagi para traveler. Fasilitas-fasilitas ini seperi: area parkir, musholla, kamar kecil, aula pertemuan, penginapan.
Untuk fasilitas penginapan, di kampung ini tersedia beberapa rumah atau bilik dalam berbagai ukuran. Traveler bisa memilih untuk bermalam di penginapan satu kamar, dua kamar hingga empat kamar.
Selanjutnya, harga tiket masuk hingga jam buka
Untuk harga tiket masuk ke kawasan Kampung Budaya Sindang Barang, traveler harus memperhatikan waktu berkunjung yaitu, Kampung Budaya Sindang Barang dibuka setiap hari mulai pukul 09.00 - 17.00 WIB. Namun, pengelola menetapkan harga tiket masuk yang berbeda untuk hari biasa dan hari libur.
Jika traveler datang di hari biasa, maka akan dikenai biaya pembelian tiket sebesar Rp 25.000/orang. Sedangkan untuk hari libur, harga tiketnya naik menjadi Rp 35.000/orang.
Kampung ini berlokasi di lereng Gunung Salak, jaraknya sekitar 30 menit berkendara dari pusat kota Bogor. Alamat lengkapnya yakni di Jl. Endang Sumawijaya, RT. 02 / RW. 08, Sindang Barang, Dukuh Menteng, Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Pasireurih, Bogor, Jawa Barat 16631.
Untuk sampai di kampung ini, traveler dianjurkan untuk berkendara menggunakan sepeda motor karena jalanan yang akan traveler tempuh untuk bisa masuk ke area perkampungan akan lebih mudah ditaklukkan jika menggunakan sepeda motor dibandingkan kendaraan roda empat.
Perjalanan tetap bisa diakses menggunakan kendaraan roda empat, namun traveler harus mengeluarkan tenaga dan memiliki keahlian yang khusus untuk melewati beberapa ruas jalan yang bisa dibilang cukup ekstrem. Ketika berada di kampung ini, traveler harus sangat menjaga keasrian area sekitar kampung dengan selalu menjaga kebersihan dan jangan lupa untuk selalu menaati protokol kesehatan yang ada.
Simak Video "Video: One Way Puncak Bogor Berakhir Malam Ini, Lalu Lintas Kembali Normal"
[Gambas:Video 20detik]
(elk/elk)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan
TNGR Blokir Pemandu Juliana Marins, Asosiasi Tur Bertindak