Museum Bahari Jakarta merupakan salah satu museum kemaritiman Indonesia yang menyimpan koleksi kebaharian dari Sabang hingga Merauke. Seperti apa sih?
Museum yang beralamat di Jalan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara ini dahulu digunakan sebagai gudang penyimpanan rempah-rempah, tembaga, tekstil, dan komoditi lain milik VOC. Dengan berkunjung ke museum ini, Traveler bisa mengetahui sejarah VOC dan kemaritiman nusantara pada zaman penjajahan.
![]() |
"Perubahan yang terjadi dari kedatangan pengunjung ya. Yang biasanya di hari biasa setiap minggu ada aja study tour sekolah, sekarang belum ada lagi. Lalu di weekend juga biasanya pengunjung dan turis mancanegara meningkat, biasanya turis Belanda yang datang. Setelah pandemi kita bisa lihat, kunjungan makin berkurang, mungkin karena kan buka-tutup ya. Lalu kedatangan turis mancanegara masih belum banyak seperti dulu, masih khawatir kondisi pandemi," ungkap Firman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terdapat beberapa perbedaan yang dialami Museum Bahari selama masa pandemi. Diungkapkan oleh salah satu Staff Edukasi Museum Bahari, Firman Fathurahman, perubahan yang paling signifikan yang dirasakan Museum Bahari adalah di jumlah pengunjung. Selama pandemi museum ini tidak lagi banyak didatangi rombongan study tour sekolah serta turis-turis mancanegara.
Selain itu terdapat pula perubahan syarat untuk pengunjung, yaitu pengunjung wajib sudah melakukan vaksinasi dan scan QR barcode PeduliLindungi sebelum masuk area museum. Untuk jumlah pengunjung dan jam operasional juga dilakukan pembatasan, Museum Bahari kini buka mulai pukul 9:00 WIB dan tutup pukul 15:00 WIB. Untuk harga tiket tidak mengalami perubahan, Rp 2.000 untuk pelajar, Rp 3.000 untuk mahasiswa, dan Rp 5.000 untuk dewasa.
![]() |
Hingga saat ini suasana di Museum Bahari tergolong masih sepi pengunjung, hanya terdapat 1-2 pengunjung dewasa yang sempat berpapasan saat detikTravel berkunjung. Tetapi hal ini merupakan salah satu kelebihan dalam segi kenyamanan berwisata ke tempat ini menurut salah satu pengunjung.
Sarah (23) dan suaminya yang datang perdana ke museum ini mengatakan bahwa ia merasa cukup aman dan nyaman berkeliling di Museum Bahari ini.
"Nyaman sih so far ya, kebetulan untuk hari Minggu ini termasuk sepi ya untuk tempat wisata, jadi ngerasa cukup aman, nggak ada kerumunan. Di sini juga udah ada PeduliLindungi, jadi kita bisa liat ada berapa orang di dalam museum ini," ungkapnya.
![]() |
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!