Tiap kain tenun punya ciri khas sendiri, tergantung daerahnya. Di Sembalun, tenunnya seperti apa ya?
detikTravel bersama Toyota Corolla Cross Hybrid Road Trip Explore Mandalika melakukan perjalanan ke Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, NTB baru-baru ini.
Tim berkunjung ke komunitas tenun bernama Kerajinan Tenun Lebak Lauk. Sembalun memiliki 35 penenun dengan tambahan 7 pemudi dalam bentuk pelatihan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Weny, seorang penenun di sana memperkenalkan kain tenun khas Sembalun. Warna kain ini kebanyakan cerah dengan berbagai motif khas.
![]() |
"Motif khas Sembalun itu ada ragi celulut, ragi nunggal, ragi anak renggang, ragi rangkap, ragi mamben, rijasa dan abang tonkel," ucapnya.
Yang membuat unik, kain tenun ini masih tetap menggunakan pewarna alami. Benang kapas akan direndam dengan berbagai campuran seperti buah sampai lumpur.
"Yang paling susah itu warna hitam, karena pakai lumpur sawah," ungkapnya.
Tapi bukan berarti tenun Sembalun menolak maju. Baru-baru ini para penenun baru saja ikut pelatihan dari Bank Indonesia.
"Selama pelatihan kami dibekali cara untuk membuat warna-warna baru," jelasnya.
Weny pun berkreasi dengan mencoba warna dari daun, kulit ara sampai kotoran besi. Semua dilakukan untuk membuat variasi warna yang memikat.
Kelebihan lain dari tenun Sembalun adalah hasilnya yang halus. Tak seperti beberapa tenun, kain tenun Sembalun bisa dicuci dengan sikat tanpa rusak.
![]() |
Tapi tak semuanya begitu. Ada motif-motif tertentu yang memiliki penanganan khusus ketika dicuci. Misalnya motif luar kain, penenun akan menambahkan motif setelah selesai di tenun.
Dalam pengerjaannya, kain tenun biasa bisa dikerjakan dalam kurun waktu seminggu. Namun jika motif sulit, tentu saja butuh waktu yang lebih lama.
"Untuk panjangnya bisa sampai dua meter, tapi lebarnya 65 cm," jelas Weny.
Kain tenun masih digunakan untuk berbagai acara adat di Sembalun. Misalnya saja saat pesta pernikahan.
"Khusus untuk perempuan yang mau menikah, akan mengenakan motif abang kodrat. Kemudian dimandikan oleh istri-istri tokoh dari desa," pungkasnya.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan