Masyarakat Jombang tak perlu lagi ke Trowulan, Mojokerto untuk melihat langsung berbagai peninggalan Kerajaan Majapahit. Kini, Kota Santri itu memiliki Museum Cagar Budaya Jombang yang menyimpan puluhan koleksi artefak.
Museum Cagar Budaya itu berada di jantung kota Jombang. Tepatnya, di Gedung B kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, Jalan Bupati R Soedirman.
Sejak diresmikan 27 Januari 2022, Museum Cagar Budaya Jombang langsung dibuka untuk semua kalangan. Wisatawan bisa berkunjung pada jam kerja Senin-Jumat, mulai pukul 07.00-15.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bisa dikunjungi semua kalangan tanpa tiket masuk alias gratis. Harapan kami bisa menjadi sarana rekreasi dan edukasi," kata Pamong Budaya Sub Koordinasi Cagar Budaya dan Permuseuman Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jombang Iswahyudi Hidayat di lokasi.
Meski baru dibuka untuk umum, Museum Cagar Budaya Jombang itu mempunyai 60 koleksi benda purbakala. Puluhan artefak itu hasil ekskavasi beberapa situs peninggalan Kerajaan Majapahit di Jombang.
Yaitu, Situs Sumberbeji, petirtaan suci Majapahit di Dusun Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro yang diekskavasi sejak September 2019 dan Situs Pandegong, candi beraliran Hindu Siwa di Dusun Kwasen, Desa Menganto, Kecamatan Mojowarno yang diekskavasi pada November 2021.
"Bata-bata kuno kami ambil dari Situs Kedaton (di Dusun Kedaton, Desa Bulurejo, Kecamatan Diwek) dan Situs Sugihwaras (di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngoro," kata Iswahyudi.
![]() |
Puluhan artefak tersebut dipajang rapi di dalam museum seluas 6x7 meter persegi lengkap dengan keterangan sejarah dan asal usulnya. Seperti jaladwara, pancuran air yang ditemukan di Situs Sumberbeji. Benda cagar budaya berbahan batu andesit ini bentuknya menyerupai ikan.
Dua arca kuno yang ditemukan di Situs Pandegong juga menjadi koleksi museum ini. Yaitu, arca mahakala berbentuk sosok manusia gemuk dengan tangan kanan memegang senjata gada. Arca berukuran tinggi 60 cm, lebar 30 cm dan tebal 12 cm ini sejatinya menempati relung kiri pintu masuk candi.
Kemudian arca Nandiswara berbentuk pria memakai penutup kepala dengan bagian bada berhias kelat bahu dan kalung. Arca ini biasanya menempati relung kanan pintu masuk candi. Lalu ada juga fragmen arca kepala brahma dengan bentuk 4 wajah. Fragmen arca Dewa Brahma ini ditemukan pada tahun 2017 lalu.
Tidak hanya itu, museum cagar budaya juga mempunyai koleksi sejumlah keramik kuno dari berbagai dinasti di China pada masa lampau.
"Koleksi keramik pinjaman dari PIM (pusat informasi Majapahit atau Museum Trowulan) hasil ekskavasi BPCB Jatim di Kabupaten Jombang," kata Iswahyudi.
Meski baru dibuka untuk umum, Museum Cagar Budaya Jombang sudah ramai pengunjung lokal. Mereka penasaran dengan berbagai artefak yang tidak bisa dijumpai di tempat lain.
![]() |
Seperti yang dikatakan May Aini (25), pengunjung asal Peterongan, Jombang. Menurutnya, keberadaan museum cagar budaya ini menjadi alternatif wisata sejarah di Kota Santri.
"Ini kan bisa jadi wisata edukasi untuk anak-anak, sebagai wadah untuk pengetahuan tentang sejarah orang-orang Jombang dan pelestarian budaya," kata dia.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan