Barang-barang jadul tak melulu jadi barang rongsok saat sudah tak digunakan lagi. Setidaknya itu yang dirasakan seorang kolektor dari Sukabumi. Ini kisahnya:
Di mata Yudi Julianto (53) barang-barang tersebut memiliki nilai sejarah yang menjadi saksi bisu di masanya. Mulai dari kain jarik batik, rantang jadul, radio hingga dokumen-dokumen jadi bahan koleksi Yudi.
Terhitung sejak 1996, ia mulai menekuni barang antik dan menjadi kolektor seutuhnya. Kepada detikTravel, Yudi mengatakan, mengoleksi barang antik berangkat dari kenangannya di masa kecil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak kecil, ia sangat senang jika melewati bangunan heritage. Tak disangka, kesukaannya itu lama kelamaan menjadi hobi dan passionnya hingga saat ini. Koleksi barang antik itu juga dimotivasi oleh temannya sesama kolektor.
"Karena memang saya passionnya di situ, saya dari kecil hobi lihat barang-barang dan lihat bangunan bersejarah. Kebetulan sudah hobi jadi susah ya," kata Yudi saat ditemui beberapa waktu lalu.
![]() |
Koleksi barang antik miliknya sudah ada sekitar ribuan jenis. Sekitar 14 tahun lalu, ia mulai fokus mengumpulkan barang antik yang memiliki hubungan dengan Kota Sukabumi.
Beberapa koleksinya dipajang di Gedung Wisma Wardani sebagai bentuk partisipasi dalam acara Pameran Soekaboemi tempo doeloe dan Beauty of Sukabumi Tourism Masata yang dibuka untuk umum hingga hari ini, Minggu (27/2/2022).
"Saya terinspirasi teman saya di Jakarta, dia mengoleksi barang ke-Sukabumi-an, private collection saringan teh Goalpara. saya berfikir loh kok Goalpara ada di Sukabumi, saya orang Sukabumi masa sih saya teu boga (tidak punya), dari situ saya terpacu nyelamatin barang-barang sukabumi," ujarnya.
![]() |
"Yang jelas salah satu koleksi saya ini, saya mengoleksi barang berupa artefak yang punya kesejarahan berhubungan dengan Kota Sukabumi. Nah ternyata ada value nilai Sukabumi, saya bersyukur bisa mengedukasi tentang sejarah," sambungnya.
Beberapa koleksi yang memiliki nilai sejarah Kota Sukabumi yaitu seperti kwitansi rumah sakit Gementee Zieken Huis (sekarang RSUD Syamsudin), saringan teh Goalpara, tempat susu dari hotel Victoria (saat ini menjadi Gedung Djuang 45), saham perkebunan tempo dulu dan beberapa potret bioskop, jalan serta aktivitas warga zaman dulu.
"Itu saksi bisunya, kebetulan saya menyelamatkan ketika ada yang berhubungan dengan Kota Sukabumi. Kita punya sejarahnya bahwa di kota sukabumi ini kita punya ini loh, sekaligus juga bisa mengedukasi ke generasi muda," paparnya.
Selanjutnya: Barang Antik Berkaitan dengan Mistis?
Simak Video "Video: Bernostalgia Lewat Koleksi Jam Beker hingga Mainan Lawas"
[Gambas:Video 20detik]
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol