Cerita Warga Sukabumi Jadi Kolektor Ribuan Barang Antik, Apa Alasannya?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Cerita Warga Sukabumi Jadi Kolektor Ribuan Barang Antik, Apa Alasannya?

Siti Fatimah - detikTravel
Minggu, 27 Feb 2022 13:40 WIB
Kolektor Barang Antik Sukabumi
Foto: Koleksi barang antik di Sukabumi (Siti Fatimah/detikTravel)
Sukabumi -

Barang-barang jadul tak melulu jadi barang rongsok saat sudah tak digunakan lagi. Setidaknya itu yang dirasakan seorang kolektor dari Sukabumi. Ini kisahnya:

Di mata Yudi Julianto (53) barang-barang tersebut memiliki nilai sejarah yang menjadi saksi bisu di masanya. Mulai dari kain jarik batik, rantang jadul, radio hingga dokumen-dokumen jadi bahan koleksi Yudi.

Terhitung sejak 1996, ia mulai menekuni barang antik dan menjadi kolektor seutuhnya. Kepada detikTravel, Yudi mengatakan, mengoleksi barang antik berangkat dari kenangannya di masa kecil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak kecil, ia sangat senang jika melewati bangunan heritage. Tak disangka, kesukaannya itu lama kelamaan menjadi hobi dan passionnya hingga saat ini. Koleksi barang antik itu juga dimotivasi oleh temannya sesama kolektor.

"Karena memang saya passionnya di situ, saya dari kecil hobi lihat barang-barang dan lihat bangunan bersejarah. Kebetulan sudah hobi jadi susah ya," kata Yudi saat ditemui beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT
Kolektor Barang Antik SukabumiKolektor Barang Antik dari Sukabumi Foto: Siti Fatimah/detikTravel

Koleksi barang antik miliknya sudah ada sekitar ribuan jenis. Sekitar 14 tahun lalu, ia mulai fokus mengumpulkan barang antik yang memiliki hubungan dengan Kota Sukabumi.

Beberapa koleksinya dipajang di Gedung Wisma Wardani sebagai bentuk partisipasi dalam acara Pameran Soekaboemi tempo doeloe dan Beauty of Sukabumi Tourism Masata yang dibuka untuk umum hingga hari ini, Minggu (27/2/2022).

"Saya terinspirasi teman saya di Jakarta, dia mengoleksi barang ke-Sukabumi-an, private collection saringan teh Goalpara. saya berfikir loh kok Goalpara ada di Sukabumi, saya orang Sukabumi masa sih saya teu boga (tidak punya), dari situ saya terpacu nyelamatin barang-barang sukabumi," ujarnya.

Kolektor Barang Antik SukabumiKolektor Barang Antik Sukabumi Foto: Siti Fatimah/detikTravel

"Yang jelas salah satu koleksi saya ini, saya mengoleksi barang berupa artefak yang punya kesejarahan berhubungan dengan Kota Sukabumi. Nah ternyata ada value nilai Sukabumi, saya bersyukur bisa mengedukasi tentang sejarah," sambungnya.

Beberapa koleksi yang memiliki nilai sejarah Kota Sukabumi yaitu seperti kwitansi rumah sakit Gementee Zieken Huis (sekarang RSUD Syamsudin), saringan teh Goalpara, tempat susu dari hotel Victoria (saat ini menjadi Gedung Djuang 45), saham perkebunan tempo dulu dan beberapa potret bioskop, jalan serta aktivitas warga zaman dulu.

"Itu saksi bisunya, kebetulan saya menyelamatkan ketika ada yang berhubungan dengan Kota Sukabumi. Kita punya sejarahnya bahwa di kota sukabumi ini kita punya ini loh, sekaligus juga bisa mengedukasi ke generasi muda," paparnya.

Selanjutnya: Barang Antik Berkaitan dengan Mistis?

Barang-barang antik tersebut ia dapat dari kolektor lain. Penyiar (pencari barang antik), kata dia, sangat jarang yang tertarik pada barang ke-Sukabumi-an, tak jarang ia dianggap aneh oleh penyiar lain.

"Harganya relatif, malah orang-orang penyiar kita sebutnya bilang kok aneh nyari barang yang nggak pernah dicari, kan orang cari biasanya lampu kristal kalau saya kan istilahnya kwitansi satu lembar aja bekas RSUD Syamsudin saya beli. Saya bukan liat dari materialnya, saya lihat disitu ada value sejarahnya," ungkap Yudi.

Rumah kediaman Yudi bahkan sudah dapat disebut sebagai museum pribadi. Akan tetapi, ia enggan untuk menjadikan rumahnya sebagai museum karena tanggungjawab moral.

"Rumah saya pribadi itu harusnya di museum kan. Tapi saya punya beban moral, barang sudah masuk kategori dimuseumkan tapi kan masalah penataan, naskahnya, perawatannya masih belum. Walaupun museum pribadi pun nggak sulit, artinya bisa di Indonesia saja ada 300-400 lebih," kata dia.

Barang Antik Dikaitkan dengan Hal Mistis

Yudi mengatakan, pandangan masyarakat umum terhadap barang antik sering dikaitkan dengan hal-hal mistis. Barang antik dianggap memiliki penghuni (khadam) karena telah digunakan dan sering berpindah tangan.

Kolektor Barang Antik SukabumiKolektor Barang Antik Sukabumi Foto: Siti Fatimah/detikTravel

Akan tetapi, pada dasarnya Yudi menekankan pada sejarah yang terlupakan. Hingga akhirnya kembali dilirik generasi milenial di interior-interior kafe hingga disebut instagramable.

"Pada umumnya barang antik itu dikaitkan dengan mistis, tapi kalo generasi milenial intinya mah kita sejarah udah sangat terlupakan. Kalau dilihat secara umum udah banyak yang nggak peduli, apalagi dengan adanya gadget segala macam, di satu sisi sekarang mulai kebanyakan kafe-kafe konsepnya heritage, klasik dan anak-anak muda banyak yang suka instagramable," sambungnya.

Berharap Pemerintah Lebih Peduli

Kolektor Barang Antik SukabumiKolektor Barang Antik Sukabumi Foto: Siti Fatimah/detikTravel

Diakhir, Yudi berharap kepedulian pemerintah terhadap sejarah kotanya sendiri, dalam hal ini khusus Kota Sukabumi. Menurutnya, minimal pemerintah memiliki satu museum berisi barang koleksi sejarah Kota Sukabumi.

"Saya berharap pemimpin Kota Sukabumi itu lebih peduli lagi kepada sejarah kotanya. Artinya memfasilitasi entah itu museum atau dalam bentuk apapun karena Sukabumi punya nilai sejarah yang luar biasa sementara di sini itu bangunan heritage aja berapa yang hilang," pungkasnya.



Simak Video "Video: Bernostalgia Lewat Koleksi Jam Beker hingga Mainan Lawas"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads