Cerita Warga Sukabumi Jadi Kolektor Ribuan Barang Antik, Apa Alasannya?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Cerita Warga Sukabumi Jadi Kolektor Ribuan Barang Antik, Apa Alasannya?

Siti Fatimah - detikTravel
Minggu, 27 Feb 2022 13:40 WIB
Kolektor Barang Antik Sukabumi
Foto: Koleksi barang antik di Sukabumi (Siti Fatimah/detikTravel)

Barang-barang antik tersebut ia dapat dari kolektor lain. Penyiar (pencari barang antik), kata dia, sangat jarang yang tertarik pada barang ke-Sukabumi-an, tak jarang ia dianggap aneh oleh penyiar lain.

"Harganya relatif, malah orang-orang penyiar kita sebutnya bilang kok aneh nyari barang yang nggak pernah dicari, kan orang cari biasanya lampu kristal kalau saya kan istilahnya kwitansi satu lembar aja bekas RSUD Syamsudin saya beli. Saya bukan liat dari materialnya, saya lihat disitu ada value sejarahnya," ungkap Yudi.

Rumah kediaman Yudi bahkan sudah dapat disebut sebagai museum pribadi. Akan tetapi, ia enggan untuk menjadikan rumahnya sebagai museum karena tanggungjawab moral.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rumah saya pribadi itu harusnya di museum kan. Tapi saya punya beban moral, barang sudah masuk kategori dimuseumkan tapi kan masalah penataan, naskahnya, perawatannya masih belum. Walaupun museum pribadi pun nggak sulit, artinya bisa di Indonesia saja ada 300-400 lebih," kata dia.

Barang Antik Dikaitkan dengan Hal Mistis

Yudi mengatakan, pandangan masyarakat umum terhadap barang antik sering dikaitkan dengan hal-hal mistis. Barang antik dianggap memiliki penghuni (khadam) karena telah digunakan dan sering berpindah tangan.

ADVERTISEMENT
Kolektor Barang Antik SukabumiKolektor Barang Antik Sukabumi Foto: Siti Fatimah/detikTravel

Akan tetapi, pada dasarnya Yudi menekankan pada sejarah yang terlupakan. Hingga akhirnya kembali dilirik generasi milenial di interior-interior kafe hingga disebut instagramable.

"Pada umumnya barang antik itu dikaitkan dengan mistis, tapi kalo generasi milenial intinya mah kita sejarah udah sangat terlupakan. Kalau dilihat secara umum udah banyak yang nggak peduli, apalagi dengan adanya gadget segala macam, di satu sisi sekarang mulai kebanyakan kafe-kafe konsepnya heritage, klasik dan anak-anak muda banyak yang suka instagramable," sambungnya.

Berharap Pemerintah Lebih Peduli

Kolektor Barang Antik SukabumiKolektor Barang Antik Sukabumi Foto: Siti Fatimah/detikTravel

Diakhir, Yudi berharap kepedulian pemerintah terhadap sejarah kotanya sendiri, dalam hal ini khusus Kota Sukabumi. Menurutnya, minimal pemerintah memiliki satu museum berisi barang koleksi sejarah Kota Sukabumi.

"Saya berharap pemimpin Kota Sukabumi itu lebih peduli lagi kepada sejarah kotanya. Artinya memfasilitasi entah itu museum atau dalam bentuk apapun karena Sukabumi punya nilai sejarah yang luar biasa sementara di sini itu bangunan heritage aja berapa yang hilang," pungkasnya.



Simak Video "Video: Bernostalgia Lewat Koleksi Jam Beker hingga Mainan Lawas"
[Gambas:Video 20detik]

(wsw/wsw)

Hide Ads