Salah satu daya tarik Labuan Bajo adalah Pulau Padar. Pemandangan dari atas puncak bukitnya itu lho, cantik banget!
Kamu pasti pernah melihat bagaimana foto-foto para traveler saat berkunjung ke Pulau Padar, Labuan Bajo. Hamparan bukit yang membelah lautan, begitu epik di dalam kamera.
Jika musim kemarau, perbukitan di Pulau Padar akan berwarna kecoklatan dan menyatu dengan warna tanah. Serta pantainya lebih terlihat lebih luas. Sedangkan di saat hujan, semua dataran di Pulau Padar berwarna hijau dan pantainya tidak terlalu kelihatan karena tingginya air laut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikcom berkesempatan datang ke Labuan Bajo pada saat musim hujan. Dan pemandangan yang detikcom temui adalah hamparan perbukitan yang hijau.
Untuk menuju ke Pulau Padar, kami menaiki speedboat dengan lama perjalanan sekitar 1 jam. Kondisi saat itu hujan yang cukup deras. Namun handalnya masinis kapal membuat kami tidak terlalu merasakan gelombang laut di saat hujan.
![]() |
![]() |
Sesampai di sana, ternyata puluhan wisatawan juga telah berada di Pulau Padar. Padahal saat itu hujan, namun tidak menyurutkan semangat orang-orang untuk menikmati keindahan Pulau Padar.
Setelah hujan agak sedikit reda, detikcom pun mencoba naik ke puncak bukit pulau Padar. Dengan kondisi badan basah kuyup, kami bulatkan tekad untuk bisa sampai di ketinggian demi melihat keseluruhan pemandangan Pulau Padar. Dan tentu saja wajib mendapatkan foto biar bisa dibawa pulang.
Ada ratusan anak tangga yang harus kami tapaki demi mencapai puncak. Walau kami cukup terseok-seok mendaki karena kelelahan dan badan yang basah, namun pemandangan yang ada di Pulau Pdar memberi kami energi untuk terus naik. Eits, foto dulu dong!
Butuh waktu sekitar 40 menit bagi kami untuk hampir sampai ke puncak. Lama ya? Iya, karena kami keseringan berhenti dan banyak menghabiskan waktu berfoto.
![]() |
Hamparan hijau yang menyelimuti Pulau Padar, sungguh indah menyejukkan mata. Lelah mendaki dan dinginnya badan bisa teralihkan karena pemandangan di atas sini. Walau detikcom tidak sampai puncak, namun pemandangan yang kami temukan tetap aduhai...Eloknya!
Beberapa pengunjung lainnya pun banyak juga yang bersemangat mendaki, walau basah-basahan. Sepertinya mereka berpikiran sama dengan detikcom "Sayang udah jauh-jauh ke sini tidak melihat pemandangannya,". detikcom setuju! Bahkan mereka ada yang membawa payung dan mengenakan jas hujan saat naik ke puncak. Wah ide juga nih.
Nih tips untuk kamu yang ingin menikmati alam dengan santai, simpanlah ponselmu selama 10 menit dan diamlah sejenak. Nikmati pemandangan dan tarik nafas dalam-dalam.
Siapa sih yang tidak gatal untuk mengambil gambar dan foto seindah ini? Namun, percaya deh, rasa tenang dan rasa syukur dengan cara berdiam diri sejenak itu sangat 'healing' banget! Sempatkan juga puji-puji Sang Pencipta ya traveler.
Oh iya, di pulau Padar terdapat penjaga yang standby di beberapa titik. Ternyata mereka tidak hanya mengawasi pengunjung, namun memastikan keadaan di sekitar aman (dari hewan berbahaya seperti ular, bahkan komodo juga).
"Kami datang subuh-subuh hari untuk memastikan sekitar aman untuk pengunjung. Kita tidak pernah tahu kan kalau di sini ada ular, bahkan ada juga komodo. Nah tugas kami memastikan keamanan pengunjung," ujar salah satu penjaga yang detikcom temui menjelang puncak.
Setelah cukup lama di atas, kami pun turun dan saat itu hujan masih belum berhenti. Namun seperti yang detikcom katakan tadi, pemandangan yang kami nikmati saat turun sungguh indah.
![]() |
Eh, tapi tetap hati-hati lho. Perhatikan langkahmu!
Nah bagi traveler yang ingin ke Pulau Padar, lakukan peregangan dulu sebelum mendaki ya. Pastikan kamu sarapan dulu dan bawalah persediaan air minum karena lumayan menguras tenaga untuk ke puncak.
Selamat berlibur, ya!
(sym/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol