Dihuni Ribuan Kera, Inilah Alas Kedaton di Tabanan Bali

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Dihuni Ribuan Kera, Inilah Alas Kedaton di Tabanan Bali

Abrur - detikTravel
Selasa, 12 Apr 2022 20:30 WIB
Obyek Wisata Alas Kedaton
Foto: Alas Kedaton (Abrur)
Jakarta -

Alas Kedaton menyuguhkan suasana hutan lindung yang teduh dan asri. Ada juga segerombol kera di sana!

Objek wisata yang berlokasi di Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan ini adalah kawasan hutan lindung. Tempat in bisa jadi alternatif tempat wisata selain Monkey Forest di Ubud dan Sangeh, ada lebih dari 2.000 kera di hutan seluas 12 hektar ini.

Pengelolaan Alas Kedaton di bawah Desa Adat Kukuh.Wisatawan bisa menyaksikan tingkah kera dari dekat bahkan memberi makan secara langsung jika ditemani pemandu. Menurut Bendesa Adat Kukuh, I Gusti Ngurah Artha, pada awalnya kawanan kera di Alas Kedaton tak sebanyak sekarang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejak awal hutan ini sudah dihuni kera-kera tersebut. Semula tidak sejinak sekarang. Namun karena terus diberi makan dan tempatnya berkembang menjadi tempat wisata, kera-kera tersebut sekarang ini relatif lebih jinak," jelasnya.

Diduga, kawanan kera ini terbagi menjadi tiga kelompok, pertama ada di depan Pura Dalem Kahyangan Kedaton, kedua di dekat area hutan yang diyakini kuburan kera dan ketiga, di belakang kawasan hutan. Menurut Artha kini mereka telah menyebar.

ADVERTISEMENT

Pada hari tertentu, yaitu Selasa Kliwon Wuku Medangsia atau Anggara Kasih Medangsia, wisatawan bisa menyaksikan jalannya upacara piodalan di Pura Dalem Khyangan Kedaton. Tempat ini menjadi cagar budaya yang dilindungi. Saat sore hari, warga desa yang terdiri dari 12 banjar adat akan menjalankan poses persembahyangan. Lalu, upacara diakhiri dengan tradisi Ngerebeg sebagai bentuk suka cita karena telah tuntas menjalankan acara.

"Ngerebeg itu dimaknai sebagai gereget. Suka cita yang mendalam. Karena telah selesai menjalankan upacara dari pagi sampai batas akhirnya pukul enam sore," sambungnya.

--

Artikel ini telah tayang di detik Bali, klik di sini




(elk/elk)

Hide Ads