Kisah Desa Adat di Bali yang Mayoritas Warganya Menganut Katolik

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kisah Desa Adat di Bali yang Mayoritas Warganya Menganut Katolik

Agus Eka - detikTravel
Selasa, 19 Apr 2022 15:40 WIB
Suasana di depan Gereja Paroki Tritunggal Mahakudus di Desa Tuka, Kuta Utara, Badung, Bali. (Agus Eka/detikBali)
Foto: Gereja di Desa Adat Tuka (Agus Eka/detikcom)
Badung -

Selama ini kita mengenal Hindu sebagai agama mayoritas di Bali. Tapi ada sebuah desa yang mayoritas penduduknya menganut Katolik. Seperi apa kisahnya?

Desa Adat Tuka merupakan desa adat di Bali yang mayoritas penduduknya memeluk agama Katolik. Desa itu berada di dalam wilayah administrasi Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali.

Antara warga Hindu dan Katolik di desa adat Tuka hidup rukun berdampingan sejak puluhan tahun yang lalu. Ini tidak lepas dari sejarah leluhur masyarakatnya yang dahulu memeluk Hindu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut tokoh setempat, Guido I Gusti Ngurah Darmadi, warga Desa Tuka adalah warga asli Bali yang dahulunya beragama Hindu. Lalu penyebaran Katolik ke Tuka dimulai pada 1930-an. Saat itu, beberapa warga Tuka sudah memeluk Protestan dan sudah dibangun satu gereja di sana.

Dua tokoh desa saat itu, Wayan Diblug alias Pan Rosa dan Made Beronong atau Pan Regig memilih tidak bergabung. Namun Pan Rosa dan Pan Regig menjadi penginjil di Denpasar setelah sempat mendapat bimbingan dari seorang misionaris Belanda yang juga sosiolog dan sastrawan.

ADVERTISEMENT

Setelah 50 tahun, dibangunlah gereja baru yang hingga kini masih berdiri: gereja Paroki Tritunggal Maha kudus. Bangunan yang diresmikan pada 1987 itu beraksen ornamen Bali. Lengkap dengan ukiran di altar dan terdapat angkul-angkul Bali di bagian depan.

Gaya bangunan gereja diadopsi dari desain wantilan atau balai pertemuan adat Bali. Harapannya tercipta simbol berkumpulnya umat dari segala penjuru untuk memuja Tuhan.

"Setiap perayaan hari besar keagamaan Katolik, pasti bisa dilihat ada sentuhan budaya Bali. Kami tidak bisa lepas dari ajaran leluhur zaman dulu. Langkah pelestarian yang wajib dilakukan," ujar Darmadi.

Saat ini ada sekitar 600 kepala keluarga atau sekitar 2.500 umat di Gereja Paroki Tritunggal Mahakudus Tuka. Paroki Gereja Katolik Tuka meliputi dua kecamatan, yakni Kuta Utara dan Mengwi, di antaranya Desa Dalung, Buduk, Tumbak Bayuh, Kelurahan Kerobokan Kaja dan Kelurahan Sempidi.


---

Artikel ini telah naik di detikBali dan bisa dibaca selengkapnya di sini.




(wsw/wsw)

Hide Ads